Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendal Bakal Disulap Jadi Kota "Fashion" Pertama di Indonesia

Kompas.com - 14/11/2016, 07:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – PT Jababeka Tbk sebagai perusahaan yang membangun Kawasan Industri Kendal (KIK) bakal menyulap sebagian wajah wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menjadi lebih modern.

Jababeka bakal menjadikan KIK seluas 2.700 hektar itu sebagai kota fashion pertama di Indonesia.

Presiden Direktur PT Jababeka Budianto Timan di Semarang mengatakan, KIK akan didirikan beberapa kluster industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Pembangunan kawasan dibangun secara bertahap, dengan tahap pertama seluas 860 hektar.

“Kami berencana menjadikan KIK sebagai kota fashion pertama di Indonesia, membuat Kendal menjadi ikon baru bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” kata dia, Minggu (13/11/2016).

Sebagai langkah awal, satu perusahaan asal Singapura, PT Tat Wai Industri, telah melakukan kegiatan operasionalnya di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan nilai investasi Rp 65 miliar.

Perusahaan itu memproduksi produk furnitur berupa meja, kursi, dan lemari yang telah menyerap kerja sebanyak 75 orang. Sementara itu, kluster industri terintegrasi akan mengakomodasi perusahaan yang bergerak di bidang produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pemasaran produk.

Beberapa kluster yang direncanakan antara lain Food City, Furniture Hub, dan Building Material Zone.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menambahkan, KIK di Kendal merupakan perwujudan dari upaya mempercepat proyek strategis nasional.

KIK merupakan kawasan terintegrasi pertama di Jawa Tengah yang bakal memberikan dampak bagi perekonomian nasional. KIK juga bakal menjadi pusat sektor padat karya, seperti industri furniture, industri tekstil, dan produk tekstil, elektronik, otomotif, baja, mainan, dan kimia dasar.

“KIK diharapkan bisa memberi multiplier effect bagi perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

Whats New
Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Whats New
Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Whats New
Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com