Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Buah Lokal

Kompas.com - 27/11/2016, 13:16 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatkan daya saing buah lokal menjadi pekerjaan rumah yang tengah diselesaikan oleh pemerintah saat ini. Serbuan buah impor dengan daya tariknya menjadi tantangan yang dihadapi.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sudjono mengatakan, untuk mendorong daya saing dan produksi buah lokal pihaknya telah melakukan berbagai upaya.

"Cara meningkatkan ekspor dengan pembenahan, dengan meminta semua daerah mengembangkan buah, menambah luas tanam. Kami dari kementan akan mengawal bagaimana budidaya yang baik, pasca panen yang baik," ujar Spudnik saat kampanye Cintai Buah Nusantara di Car Free Day,  Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Dia menambahkan, beberapa buah khas Indonesia seperti manggis, pisang, mangga, nenas, dan jeruk, berpotensi untuk diekspor ke kawasan Asia, Arab, hingga Eropa.

Buah tropika nusantara mengandung nilai nutrisi yang baik bagi kesehatan. Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi pemasok buah tropis dunia," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan kebijakan pengembangan buah-buahan yang diarahkan pada komoditas yang memiliki nilai komersial tinggi sehingga memacu tumbuh kembangnya minat masyarakat untuk melakukan budidaya buah secara lebih baik.

"Sampai saat ini tercatat jumlah rumah tangga usaha hortikultura adalah sebanyak 10.602.147 kepala keluarga, sedangkan untuk komoditas buah-buahan adalah sebanyak 8.458.119 kepala keluarga," tambahnya.

Sementara itu, dari sisi peningkatan produktivitas dan kualitas buah dilakukan melalui penataan sentra produksi menjadi kawasan skala komersial yang terintegrasi dengan pelaku usaha.

Berdasarkan data Kementan pengembangan kawasan buah telah dikembangkan sejak tahun 2011 sampai 2016 tercatat seluas 33.438 hektar dan terluas untuk tanaman jeruk 14.127 hektar.

Pada tahun 2016, Kementan melakukan pengembangan kawasan buah seluas 4.102 hektar yang dilakukan dalam bentuk pengembangan kawasan reguler, skala orchard dan komersial.

Sementara untuk mempercepat peningkatan mutu dan daya saing buah, Kementan bekerja sama dengan PTPN, pihak swasta dan Perguruan Tinggi dalam membangun kebun buah komersial terintegrasi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, hingga saat ini Indonesia masih bergantung terhadap buah impor dari beberapa negara seperti China, Thailand, Amerika, dan lainnya.

Buah impor memiliki tampilan yang lebih menarik sehingga banyak diminati masyarakat Indonesia. Jumlah volume buah impor yang masuk ke Indonesia tahun lalu mencapai 344.221 ton, dengan nilai impor sebesar 534,83 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com