Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Mencontoh Ini dari Singapura

Kompas.com - 16/12/2016, 18:28 WIB

KOMPAS.com - Singapura melalui Bursa Efek Singapura terbilang menjadi pelopor di ASEAN untuk publikasi laporan keberlanjutan perusahaan-perusahaan. Adalah mantan Menteri Lingkungan HIdup, Sarwono Kusumaatmadja yang mengatakan hal itu dalam gelaran Sustainability Reporting Awards (SRA) oleh Pusat Nasional untuk Sustainability Reporting (NCSR) hari ini.

Menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono, kita harus mengikuti contoh dari Bursa Efek Singapura, yang mengharuskan perusahaan yang terdaftar di bursa untuk mempublikasikan laporan keberlanjutan. "Kita harus mengikuti contoh dari Bursa Efek Singapura, yang mengharuskan perusahaan yang terdaftar di bursa untuk mempublikasikan laporan keberlanjutan," tuturnya sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Sebuah laporan keberlanjutan berkomunikasi sejauh mana perusahaan telah menerapkan program Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development). Menurut Ali Darwin, Direktur Eksekutif NCSR, dalam konteks lingkungan, laporan keberlanjutan dapat fokus pada kebijakan perusahaan untuk mengatasi mitigasinya dampak lingkungan, efisiensi konservasi dan energi dan gas rumah kaca emisi (GRK). Sampai dengan akhir 2016, total 120 perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan di Indonesia.

SRA tahun ini telah dibagi ke dalam sembilan kategori, yaitu (1) jasa keuangan, (2) pertambangan dan logam, (3) laporan gabungan, (4) gas dan minyak bumi, (5) energi, (6) infrastruktur, (7) manufaktur, (8) usaha kecil dan menengah, dan (9) luar negeri.

Pada kompetisi tahun ini, perusahaan yang memenangi posisi 1, 2 dan 3 pada masing-masing kategori adalah  Bank BNI, Bank Danamon, dan BPD Jawa Tengah (jasa keuangan),  PGN, Star Energy Geothermal dan Pembangkitan Jawa Bali (energi),  Kaltim Prima Coal, Indo Tambang Raya Megah, dan Antam (pertambangan dan logam),  Pertamina, Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa Barat dan Pertamina EP Cepu (gas dan minyak),   Wijaya Karya, United Tractors dan Telkom (infrastruktur), Bio Farma, Pupuk Indonesia, dan Pupuk Kaltim (manufaktur), Timah, Pertamina Lubricants, dan Pertamina EP (laporan gabungan), Tani Sandorikum, Putri Klaten, CV Bina Agro Mandiri (usaha kecil dan menengah), dan Bank Asia Limited Banglades (luar negeri). Sementara itu, Pertamina Lubricants, pendatang baru SRA pada tahun 2016, menjadi terbaik untuk kategori Waktu Laporan Pertama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com