Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Masih Lambat, Lonceng Kematian Usaha?

Kompas.com - 30/12/2016, 09:44 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Ada banyak pilihan strategi bisa dilirik pelaku usaha untuk menghadapi tantangan perekonomian global dan nasional. Penghematan, misalnya.

Corporate Finance and Transaction Support RSM AAJ, Wiljadi Tan mengatakan, efisiensi merupakan langkah pertama yang harus perusahaan ambil saat menghadapi gejolak ekonomi.

“Untuk bisa survive, apa yang harus dirampingkan harus dilakukan. Intinya, mengencangkan ikat pinggang agar lebih langsing," tutur Wijadi, seperti dimuat Kontan pada Jumat (28/8/2016).


Meski begitu, dia mewanti-wanti efisiensi yang dilakukan jangan sampai mengurangi kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

Langkah seperti saran dan pesan Wijadi bisa ditengok salah satunya di PT Antam (Persero) Tbk. Perusahaan ini menekan serendah mungkin biaya produksi di tengah anjloknya harga komoditas mineral global.

Salah satu cara yang dilakukan adalah menata ulang manajemen bahan bakar. Untuk pembelian, mereka menggunakan sistem Vendor Held Stock Marine Fuel Oil (MFO).

“Kami isi tangki penuh dulu, nanti dibayar sesuai dengan pemakaian. Jadi proses produksi dapat berjalan tanpa mengeluarkan uang lebih dahulu sehingga efisien,” papar Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito, kepada Kompas.com, Senin (7/11/2016).

Selain itu, Antam menghemat pula penggunaan bahan-bahan di kegiataan operasional unit bisnisnya. Mereka juga menegosiasi ulang kontrak dengan pihak ketiga agar kerja sama lebih menguntungkan.

Hasilnya menggembirakan. Per kuartal III 2016, salah satu BUMN itu berhasil menghemat biaya operasional sebesar Rp 23,1 miliar.

Strategi Inovasi

Biasanya, niat konsumen membeli kembali suatu produk akan muncul jika ada pembaruan. Selain menarik daya beli, inovasi dapat mempertahankan perusahaan tetap kompetitif.

Merujuk lagi ke Antam, inovasi produk emasnya bisa jadi contoh. Bila dahulu perusahaan ini hanya menjual emas batangan dengan desain polos, sekarang sudah ada produk emas batangan bermotif batik dan perhiasan.

“Dengan desain menarik dikombinasikan elemen-elemen lain seperti batu permata, orang akan memilih membayar ekstra untuk mendapatkannya,” kata Dimas.

Jadi, proyeksi suram bukan selalu berarti lonceng kematian buat kegiatan usaha, bukan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com