Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan "January Effect" untuk Memilih Saham-saham Paling Menarik

Kompas.com - 04/01/2017, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bulan Januari, rata-rata investor memanfaatkannya untuk memilih saham-saham paling menarik pada perdagangan perdana 2017. Hal ini merupakan imbas siklus tahunan bursa.

January effect atau efek Januari merupakan suatu kepercayaan dimana harga saham cenderung naik di bulan Januari.

Efek kalender ini menciptakan kesempatan bagi investor saham untuk membeli saham di harga lebih rendah sebelum Januari dan menjualnya setelah harga sahamnya naik.

Asal tahu saja, return bulan Januari mengerdil dalam dua tahun terakhir. Namun di tahun ini, January effect kemungkinan masih terasa.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan bulan Januari tertinggi tahun 2014 dalam lima tahun terakhir. Return IHSG pada Januari dua tahun terakhir justru kempis.

January effect pun tak lagi terasa di pasar saham Amerika Serikat (AS) dalam tiga tahun terakhir. Sejak 2014, Dow Jones Industrial Average (DJIA) justru merosot pada bulan Januari.

Bagaimana pandangan para analis saham mengenai January effect tahun ini?

Analis Avere Investama Teguh Hidayat menilai, kemungkinan January effect masih terasa di IHSG. Dia menggarisbawahi beberapa hal yang bisa mendongkrak indeks saham di Januari.  

Pertama, optimisme investor dalam menyambut tahun baru. Biasanya investor akan cenderung bersemangat bila IHSG tahun sebelumnya menguat.

Maka dari itu, Januari 2016 investor sempat ragu, karena IHSG melemah di 2015. Teguh melihat, investor akan bersemangat tahun ini, karena IHSG naik 15,32 persen di tahun lalu.

Kedua, emiten dan valuasi saham. Beberapa saham bluechip naik menjelang tutup tahun. Tapi banyak saham second liner yang masih murah, meski harganya sudah naik.

"Beberapa sektor saham yang sebelumnya mati suri juga bangkit, seperti batubara dan konstruksi. Di 2016 minim pemberitaan infrastruktur karena politik yang belum stabil," kata Teguh, Senin (2/1/2017).

Tidak Besar

Sementara Reza Priyambada, Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, January effect akan terjadi karena para pemodal melakukan rebalancing portofolio.

Meski demikian, Reza memprediksi kemungkinan January effect tahun ini tidak akan terlalu besar.

Halaman:



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com