Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Budi Rahardjo

Dewan Penasihat Asosiasi FinTech Indonesia, 
Pakar Keamanan Informasi dan Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB)

“Fintech: Layanan Baru, Ancaman Baru?”

Kompas.com - 17/01/2017, 16:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Teknologi keuangan atau financial technology (fintech), melahirkan berbagai moda baru yang lebih praktis bagi konsumen dalam mengakses produk dan layanan keuangan. Keberadaan fintech pun menggugah status quo dan merevolusi cara kerja institusi keuangan tradisional.

Interaksi nasabah dalam kegiatan perbankan, misalnya, menjadi semakin dinamis. Seperti ditunjukkan oleh survey McKinsey & Company (2015); sejak 2011, adopsi layanan digital-banking meningkat pesat di seluruh Asia.

Nasabah beralih pada komputer, smartphone dan tablet dalam interaksinya dengan perbankan – menjadikan kegiatan berkunjung ke kantor cabang dan bercakap lewat saluran telpon untuk menikmati layanan perbankan, jauh berkurang.

Khusus di negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia, pemanfaatan channel tradisional seperti melalui ATM memang masih mendominasi, namun demikian survey yang sama menyebutkan lonjakan penggunaan internet dan smartphone banking oleh nasabah hampir 5 kali lipat dibandingkan 2011.

Semakin bergantungnya konsumen terhadap teknologi ini pun menjadi faktor kunci pesatnya perkembangan fintech untuk mendukung berbagai layanan keuangan di Indonesia. Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 140 perusahaan start-up dan diprediksi terus bertambah sejalan dengan masih besarnya potensi pasar yang belum terjamah.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah pemain, layanan yang ditawarkan oleh fintech juga semakin beragam, mulai dari pembayaran, pembiayaan/pinjaman, investasi di pasar modal hingga asuransi dikemas lebih menarik dengan sentuhan fintech.

Pengetahuan, tuntutan, tingkat kenyamanan dan inklusi keuangan publik pun semakin meningkat. Namun demikian, sebagai konsekuensi logis dari akses yang lebih terbuka dan opsi yang lebih banyak ini adalah meningkatnya resiko keamanan dalam bertransaksi.

Ancaman Kejahatan "Cyber" di Indonesia

Indonesia berada pada peringkat pertama pertumbuhan tercepat koneksi di dunia. Namun sayangnya, Indonesia menempati peringkat pertama dengan jumlah cyber crime terbanyak di dunia dan di peringkat kedua dunia terkait kegiatan hacking.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melaporkan ada sekitar 1.627 kasus pidana sepanjang 2016 dan cyber crime menjadi kasus dengan jumlah tertinggi (1.207 kasus), dimana saat ini malware (virus, ransomware) merupakan cyber crime yang paling banyak dijumpai di Indonesia.

Semakin erat relasi antara teknologi dan layanan keuangan, dimana kegiatan keuangan dapat dilakukan kapan saja dimana saja, maka potensi ancaman kejahatan yang lebih sophisticated pun semakin besar. Tidak ada sektor yang begitu rawan terekspos ancaman ini selain sektor layanan keuangan – dan terutama fintech.

Meski cyber crime yang paling banyak terjadi adalah terkait malware, namun yang paling mengkhawatirkan adalah kejahatan yang terkait dengan transaksi keuangan seperti transaksi fiktif, carding (penggunaan kartu kredit orang lain), penipuan di marketplace, yang tentunya juga menjurus ke area-area fintech.

Resiko besar dari hal ini adalah hilangnya kepercayaan nasabah yang justru merupakan dasar utama dari pertumbuhan fintech ke depannya.

Memastikan Kenyamanan dan Keamanan Layanan Fintech

Secara teknis, terdapat banyak cara untuk melakukan pengamanan yang dapat dilakukan baik oleh penyedia layanan maupun pengguna.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com