Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini IHSG Diprediksi Cenderung Tertekan

Kompas.com - 24/01/2017, 08:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak variatif cenderung tertekang. Rentang pergerakan akan berada pada 5.220-5.135.

“Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya BBNI, INTP, BJBR, dan MEDC,” kata Lanjar Nafi, analis dari Reliance Recurities,Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Kemarin, indeks ditutup melemah tipis 3,34 poin (0,06 persen) di level 5.250,97. Aksi jual investor mereda pada sesi kedua, dipimpin aksi beli pada sektor konsumer dan pertambangan.

Tetapi sektor properti justru berbalik menekan laju positif IHSG, dengan melemah 1,02 persen. Pertumbuhan pinjaman tahunan yang diperkirakan turun ke level 8,8 persen menjadi katalis negatif.

“Kemarin investor asing terlihat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 81 miliar,” kata Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia bergerak variatif. Indeks saham di China naik akibat pelemahan dollar AS. Sedangkan, indeks saham di Jepang terperosok 1,2 persen dipicu penguatan Yen yang menekan kepercayaan eksportir.

Akibat penguatan Yen, ekonom pun memperkirakan komposisi eksporJepang akan turun dari 1,2 persen menjadi 0,4 persen.

Sementara itu, mata uang emerging market menguat terhadap dollar AS setelah langkah stimulus Trump menjadi perhatian. Di Eropa, bursa saham dibuka turun dengan mayoritas di bawah 0,5 persen seiring aksi tunggu investor terhadap rincian lanjut dari kebijakan Trump.

Minimnya sentimen ekonomi di Eropa membuat investor cenderung waspada terhadap dampak dari kebijakan-kebijakan Trump untuk Eropa.

“Data ekonomi yang akan rilis selanjutnya diantaranya data kineja PMI manufaktur Jepang, Jerman dan Uni Eropa secara keseluruhan, serta AS,” ujar Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com