JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai Rp 635,3 triliun pada tahun 2016. Angka ini tumbuh 13,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 yang mencapai Rp 558,4 triliun.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menjelaskan, pertumbuhan kredit yang dicapai BRI pada tahun 2016 tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional.
Per November 2016, pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 8,46 persen secara tahunan (yoy).
"Pertumbuhan inu ditopang kredit mikro yang memiliki porsi 33,3 persen dari total penyaluran kredit BRI," kata Asmawi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Kredit mikro BRI tumbuh 18,2 persen (yoy) pada tahun 2016, dari Rp 178,9 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 211,5 triliun.
Asmawi menuturkan, sektor UMKM merupakan sektor strategis dan akan tetap menjadi fokus bisnis utama perseroan ke depan. Porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM oleh BRI pada tahun 2016 mencapai 72,2 persen.
Ini jauh lebih besar dibandingkan penyaluran kredit ke sektor korporasi yang mencapai 27,8 persen.
Adapun penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI pada tahun 2016 mencapai Rp 69,4 triliun kepada sekira 3,9 juta debitor. Dengan demikian, BRI berkontribusi 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional.
Target 2017
Pada kesempatan yang sama, Direktur BRI Mohammad Irfan menuturkan, meskipun perekonomian nasional pada tahun 2017 diprediksi membaik, namun ada beberapa bank yang malah menurunkan target penyaluran kreditnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.