Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai, Dinamika Pasar yang Tak Mampu Dikendalikan Pemerintah?

Kompas.com - 10/02/2017, 09:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

Kompas TV Harga Cabai Mahal, Ini Siasat Pedagang

Belakangan, Kementan dibawah komando Mentan Andi Amran Sulaiman mulai gencar melakukan gerakan tanam cabai oleh masyarakat utamanya kalangan ibu rumah tangga atau yang dikenal program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Program tersebut diharapkan rumah tangga dapat mensuplai kebutuhan cabai untuk konsumsi dan tak lagi bergantung pada pasar.

(Baca: Kementan Prediksi Harga Cabai Rawit Merah Turun pada Februari)

Menjadi sebuah ironi ketika masyarakat seolah-olah disuruh memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, bukankah menjadi kewajiban pemerintah selaku pemangku kepentingan menyediakan bahan pangan berkualitas, sehat, dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data Kementan untuk kebutuhan cabai rawit merah pada Februari 2017 diprediksi mencapai 68.368 ton, sedangkan prediksi produksi dalam kondisi cuaca normal sebesar 73.757 ton.

"Tetapi masalahnya sekarang iklim seperti ini (hujan)," ujar Direktur Sayur dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Yanuardi.

Sementara itu, guna mengantisipasi lonjakan harga cabai yang dapat terjadi sewaktu-waktu, saat ini Kementan tengah bersinergi dengan beberapa lembaga terkait agar distribusi cabai dapat terlaksana dengan baik dan mengoptimalkan subsidi silang.

Artinya dari sentra-sentra cabai yang mengalami panen atau produksinya berlebih dan harganya murah akan dipasok kepada daerah yang membutuhkan terutama daerah-daerah yang memiliki harga jual cabai tinggi yang dilakukan bersama Bulog dan PPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com