Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Transportasi Sudah Menjadi Kebutuhan Dasar Masyarakat

Kompas.com - 22/02/2017, 21:30 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Jasa Transportasi telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Oleh karena itu, kesinambungan ketersediaan pelayanan jasa transportasi dalam memenuhi kebutuhan aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi harus mendapat perhatian secara berkelanjutan.

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi keynote speaker dalam acara bertajuk Industri Pilihan Dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045 yang difasilitasi oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dan Universitas DIponegoro di Hotel Gumaya, Rabu (22/2/2017).

"Kesinambungan ketersediaan jasa transportasi di seluruh wilayah merupakan hal yang mutlak karena fungsi strategis transportasi ikut menciptakan stabilitas dan kelangsungan kegiatan masyarakat serta roda pemerintahan," papar Menhub melalui rilis yang diterima Kompas.com.

Dalam pidatonya, Menhub menjelaskan Kementerian Perhubungan dalam perannya sebagai konektor adalah mengembangkan tol laut dan tol udara.

Melalui hal tersebut dapat dilihat bahwa peran transportasi sebagai penghubung memiliki dampak yang besar dan dapat langsung dirasakan masyarakat.

"Dari data Kemenko Maritim menunjukkan bahwa adanya tol laut menjadikan menurunnya harga komoditas. Penurunan paling besar di daerah Indonesia Timur yaitu di Namlea sebesar 49 persen," jelas Menhub.

Lebih lanjut Menhub menambahkan Indonesia memiliki potensi industri maritim yang besar dilihat luas laut Indonesia kurang lebih 5,8 juta kilometer persegi dengan jumlah pulau sebesar 17.508 pulau, maka pantaslah jika diklaim sebagai negara maritim.

"Potensi industri maritim di Indonesia menunjukkan peningkatan selama 3 tahun terakhir, terjadi peningkatan pada sektor perikanan, pertanian dan sektor pariwisata," tambah Menhub.

Dengan potensi yang dimiliki Indonesia harus didukung dengan sistem transportasi yang handal seperti pengadaan transportasi laut, pembangunan dan pemeliharaan kapal pelabuhan barang, pembangunan tol laut guna penyerataan harga komoditas, menghilangkan pungli di pelabuhan, serta konektivitas sistem transportasi.

"Pembangunan moda transportasi yang terintegrasi contohnya BRT di Jogja, Jakarta, kemudian adanya kapal ro-ro untuk kemudahan akses serta perubahan paradigma distribusi dari darat ke laut," jelas Menhub.

Sementara itu, dalam rangka reindustrialisai Indonesia terdapat empat industri pilihan KEIN diantaranya industri maritim, pertanian (agroindustri), industri ekonomi kreatif dan digital serta industri pariwisata.

"Keempat industri ini merupakan bagian integral dari seluruh program pembangunan nasional dan kesemuanya memiliki keterkaitan yang saling mendukung," ujar Menhub.

KEIN sendiri merupakan lembaga khusus yang dibentuk dengan payung hukum Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2016 untuk menunjang keberhasilan Kabinet Kerja dalam menentukan kebijakan ekonomi dan industri nasional.

Pembentukan KEIN adalah dalam rangka penugasan dari presiden untuk reindustrialisasi Indonesia hingga tahun 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com