KOMPAS.com - Gubernur Puglia Michele Emiliano belum bisa melupakan kejadian pada 2013, tatkala pohon-pohon zaitun di wilayahnya itu mulai rusak daunnya. Lama kelamaan, sebagaimana tertulis di laman dailymail.co.uk, pohon-pohon itu meranggas dan mati.
Puglia, kawasan dataran rendah di Italia, adalah salah satu sentra pertanian pohon zaitun. Pada tahun itu, bakteri xylella fastidiosa menyerang pohon zaitun.
Jadilah, kejadian itu merusak mata pencarian petani, pemilik pembibitan, pedagang, dan pihak yang terkait dengan industri pengolahan minyak zaitun.
Cerita mengenai serangan bakteri tersebut muncul lagi di sini, kali ini disampaikan Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini, Rabu (1/3/2017).
Dia mengangkat kisah itu sebelum memusnahkan berbagai komoditasi pertanian—berupa tumbuhan dan daging hewan—asal 20 negara. Produk-produk itu masuk ilegal ke Indonesia pada periode triwulan akhir 2016.
Pemusnahan dilakukan di Balai Besar Karantina Bandar Udara Soekarno-Hatta. Barang yang dimusnahkan merupakan hasil kerja sama antara Badan Karantina dengan balai dan pelabuhan Tanjung Priok serta Kantor Pos Besar Jakarta.
Dalam keterangan tertulis Badan Karantina, negara asal produk tanaman adalah Amerika Serikat, Spanyol, Ceko, Thailand, China, Belanda, Jerman, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Inggris, Perancis, Filipina, Rusia, Australia, Belgia, Brasil, Italia, Saudi Arabia, dan Selandia Baru.
Adapun asal produk daging ilegal berasal dari China, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan. Jumlah total daging yang dimusnahkan mencapai 242,55 kilogram, dengan 211 kilogram di antaranya berasal dari China.
Penting
Lebih lanjut, Banun mengatakan kerja Badan Karantina menjadi penting lantaran kesehatan tumbuhan adalah rantai dasar penciptaan pangan dan pakan. Tanpa produksi tumbuhan, tidak ada pangan bagi manusia dan hewan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.