Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Investasi ke Sukuk Ritel 09? Perhatikan 3 Hal Penting Ini

Kompas.com - 05/03/2017, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal Maret ini, moneysaver memiliki pilihan baru untuk menabung dan berinvestasi. Pilihan baru itu ialah Sukuk Negara Ritel (Sukri) Seri SR-009 Tahun 2017.

Ini adalah surat utang negara ritel berbasis syariah yang dijual oleh kementerian keuangan, mewakili pemerintah Indonesia, kepada masyarakat Indonesia.

Sebagai surat utang berjenis ritel, surat utang ini bisa dimiliki oleh perseorangan dengan nilai yang kecil.  

Masa penawaran Sukri seri 009 berlangsung sejak 27 Februari hingga 17 Maret 2017. Jadi masih ada sekitar setengah bulan bagi Anda untuk menimbang dan memutuskan hingga pertengahan bulan Maret ini.

Setelah masa penawaran selesai, Kementerian Keuangan akan menerbitkan pada 22 Maret 2017.

Nilai pembelian minimal sebesar Rp 5 juta dan maksimal sebesar Rp 5 miliar per nasabah, dengan imbal hasil atau bunga sebesar 6,9 persen per tahun. Holding period atau masa investasi ialah tiga tahun dengan tanggal tempo 10 Maret 2020.  

Perlu dicatat, instrument investasi ini hanya dijual kepada warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai syarat pembelian.

Sebelum Anda menaruh uang di Sukri 09, sebaiknya perhatikan empat catatan berikut ini:

1.    Bunga & pajak

Pada penerbitan Sukuk ritel SR-09, pemerintah memberikan imbal hasil atau bunga sebesar 6,9 persen per tahun. Jika dibandingkan dengan suku bunga deposito jangka waktu satu tahun sebesar 6,1 persen, imbal hasil Sukri SR 09 ini memang sedikit lebih tinggi.    

Jika dihitung selama tiga tahun, berarti imbal hasil Sukri SR-09 sebesar 20,7 persen. Namun, ada biaya yang harus Anda bayar, yakni pajak penghasilan sebesar 15 persen jika Anda mencairkan sukuk ritel saat jatuh tempo maupun sebelum jatuh tempo.

Perlu diketahui, pajak penghasilan atas bunga sukuk ritel ini sedikit lebih rendah dari pajak atas bunga deposito yang sebesar 20 persen. Selain itu, jika Anda mencairkan sukuk ritel sebelum tiga tahun, ada potensi biaya administrasi dari agen penjual. Sebab itu penting Anda pastikan biaya administrasi ini kepada agen penjual.

2.    Pakai dana investasi

Sebaiknya, Anda menggunakan dana nganggur yang memang akan digunakan untuk berinvestasi. Mengingat jangka waktu investasi ini cukup lama selama 3 tahun, Anda sebaiknya berinvestasi Sukuk ritel hingga jatuh tempo.

Jika Anda berinvestasi dengan memakai dana darurat atau tabungan, investasi Anda di Sukri tidak maksimal karena Anda akan mengambil dana Anda sewaktu-waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com