Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Investasi EBT di Kawasan Timur Indonesia Tidak Menarik

Kompas.com - 14/03/2017, 15:55 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

"Ini menunjukan bahwa tawaran pemerintah belum menarik. Pak Menteri harus cari formula lain. IPP yang paham kebutuhannya apa," tutur Andi.

Andi mengatakan, kebutuhan listrik di kawasan timur Indonesia sangat tinggi, utamanya dunia usaha. Meningkatnya kebutuhan listrik tersebut sebagai akibat dari keseriusan pemerintah pusat membuka isolasi daerah-daerah tertutup seperti di Papua, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Isolasi terbuka, ekonominya bergerak. Listriknya yang masalah. Kita kurang disini," sebut Andi.

Andi menambahkan, rendahnya insentif ini akan membuat target pemerintah untuk mencapai bauran energi 23 persen pada tahun 2025 menjadi meleset lagi.

"Apalagi  kinerja sektor EBT bergerak negatif. Padahal, porsi EBT di negara-negara lain meningkat tajam," pungkas Andi.

(Baca: Pengamat: Kok Semua Program EBT Harus Didanai Masyarakat? )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com