Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Bara Tetap Diminati Negara Berkembang untuk Pembangkit Listrik

Kompas.com - 22/03/2017, 10:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha tambang batu bara menilai dunia masih membutuhkan batu bara dalam empat hingga lima tahun mendatang. Pasalnya, komoditas tambang ini merupakan sumber energi primer untuk penyediaan listrik yang paling murah.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Inonesian Coal Mining Associaton (APBI-ICMA) Supriatna Suhala mengatakan 70 persen negara merupakan negara berkembang, dan masih butuh batu bara untuk listrik.

"Dunia tidak akan lepas dari batu bara dalam empat-lima tahun ke depan. Hanya saja, teknologinya yang lebih bersih," kata Supriatna dalam Seminar "Tanya Emiten" untuk Perusahaan Tercatat Pertambangan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Meskipun saat ini China akan bergerak ke arah penggunaan energi bersih, namun konsumsinya terhadap batu bara masih cukup tinggi.

China, produsen sekaligus konsumen terbesar energi dunia saat ini mengkonsumsi sekitar 4 miliar ton atau separuh dari produksi batu bara dunia.

Selain China, negara-negara berkembang lain juga memiliki rencana membangun banyak pembangkit listrik. Malaysia, Filipina, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan India adalah beberapa negara yang terus menambah pembangkit listrik.

"Dalam lima tahun ke depan, Malaysia membutuhkan 20 juta ton batu bara dan Bangladesh membutuhkan 8 juta ton batu bara untuk 7.000 megawatt pembangkit listrik," kata Supriatna.

Batu bara menjadi pilihan negara-negara Asia sebagai sumber energi primer kelistrikan karena lebih murah dibandingkan gas, panas bumi, dan minyak.

APBI memperhitungkan biaya listrik dari batu bara hanya 5 sen per kilowatt hour (kWh), lebih rendah dari gas (11-12 sen per kWh), panas bumi (15 sen per kWh), serta disel (30 sen per kWh).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com