Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perspektif Berubah, CSR Bukan Lagi Program Bagi-bagi Duit

Kompas.com - 06/04/2017, 20:48 WIB
Haris Prahara

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) disebut tak lagi menjadi program pencitraan positif bagi korporasi. Program ini juga bukan cuma bagi-bagi uang ke masyarakat.

"(Tren) perubahan perspektif itu semakin penting dipahami, (baik) oleh perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara," ujar General Manager CSR Holcim Indonesia Ummu A Mukarnawati, Rabu (5/4/2017).

Berbicara dalam dialog "Strategi dan Inovasi CSR" di Balai Kartini, Ummu pun bertutur perusahaannya memilih mengembangkan kompetensi masyarakat untuk CSR.

"Komunitas masyarakat lebih suka menerima bantuan uang tunai. Namun, itu kami hindari. Kami mencoba mengeksplorasi sumbangsih apa yang bermanfaat untuk masyarakat setempat," tutur Ummu tentang pilihan itu.

Saat beberapa tahun lalu perusahaan itu mulai mengoperasikan pabrik di Tuban, Jawa Timur, misalnya, CSR pendidikan jadi pilihan.

"Pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik akan memunculkan talenta terbaik dan bermanfaat saat pabrik telah beroperasi. Pandangan bahwa masyarakat setempat hanya akan jadi penonton pun terhapus dengan adanya program CSR," papar Ummu.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi R Gunung Sardjono Hadi, dalam kesempatan yang sama mengatakan, CSR berupa gelontoran dana sudah mulai ditinggalkan.

"CSR kini berfungsi membuat masyarakat mandiri dan bisnis perusahaan tak terkendala," kata Gunung.

Menurut Gunung, perusahaannya dulu acap kali kesulitan menemukan tenaga terampil untuk proyek di luar Pulau Jawa. Akibatnya, perusahaan harus mendatangkan tenaga kerja dari Pulau Jawa.

"Di situlah peran CSR untuk pemberdayaan masyarakat setempat," ujar Gunung.

(Baca juga: Di Asia, Kesadaraan CSR Meningkat)

Adapun Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk Achmad Sudarto mengangkat contoh kehadiran program BUMN Peduli sebagai wujud tren perubahan paradigma soal CSR.

"Itu merupakan program CSR lintas BUMN dalam bentuk pasar murah, bedah rumah, dan lain-lain," ungkap Sudarto.

Dialog ini merupakan bagian dari acara penghargaan Top CSR 2017 yang digelar BusinessNews Indonesia. Ajang itu diikuti 117 perusahaan dari berbagai sektor industri.

Penentuan penerima penghargaan CSR ini mengacu pada tiga kriteria, yaitu ISO 26000, strategi bisnis, dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com