Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus "Crowdfunding" Cak Budi, Bagaimana Tanggapan OJK?

Kompas.com - 05/05/2017, 11:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Penggalangan donasi dari masyarakat untuk kemanusiaan atau social crowdfunding memang sedang marak diperbincangkan para netizen.

Gara-garanya, salah satu channel crowfunding, yakni Cak Budi, diduga menyelewengkan dana donasi yang telah dikumpulkannya dengan membeli mobil Toyota Fortuner dan smartphone iPhone 7 untuk keperluan pribadi.

Apa tanggapan OJk selaku regulator industri keuangan di Indonesia?

Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan bahwa OJK berencana mengeluarkan aturan mengenai crowdfunding ini. Namun, aturan tersebut tidak akan melibatkan social crowdfunding, atau donasi sosial.

"Kami tidak akan mengatur itu, karena itu kan donasi pribadi, ya hubunganya sama Tuhan kalau yang menyelenggarakannya melakukan penyelewengan. Kalau social crowdfunding kan sistemnya keikhlasan kita," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Kamis (4/5/2017).

Menurut Muliaman Hadad, pihaknya hanya akan mengatur crowdfunding yang menjanjikan imbal balik kepada pemberi dananya.

"Kami akan atur di hulu-nya. Jadi bagaimana mekanismenya dan sebagainya. Aturan ini akan berbentuk peraturan (POJK)," ujar Muliaman Hadad, Kamis (4/5/2017).

Dia menambahkan, aturan baru ini dipastikan akan keluar sebelum pergantian Dewan Komisioner OJK yang baru di Juli mendatang.

Mengenal "Crowdfunding"

Crowdfunding adalah metode penggalangan dana lewat online yang sedang tumbuh. Di berbagai negara, sistem ini sudah diterima dengan baik sebagai bagian dari sistem pendanaan alternatif.

Contoh paling populer dari sistem ini adalah Kickstarter.com. Lewat situs itu berbagai produk telah lahir dengan pendanaan ala crowdfunding, misalnya jam tangan Pebble ataupun konsol game Ouya.

Di Indonesia, crowdfunding dipandang sebagai cara alternatif pendanaan bagi perusahaan rintisan yang hendak membuat produk atau karya tertentu.

Pembiayaan lewat crowdfunding menjadi menarik bagi para kreator dan startup karena memungkinkan sebuah proyek dilakukan tanpa tekanan dari investor. Karena pendanaannya dari masyarakat, mereka bisa memiliki kemerdekaan kreatif.

Menurut Tekno Kompas.com, secara umum, crowdfunding dapat dibagi dalam beberapa jenis:

Crowdfunding berbasis Donasi / Hadiah - ini adalah yang umumnya sudah berjalan di Indonesia. Penggalangan dana dilakukan dalam bentuk donasi, dengan hadiah tertentu diberikan pada yang menyumbang tergantung tingkat sumbangannya.

Crowdfunding berbasis pinjaman - dalam skema ini, dana yang diserahkan adalah pinjaman dari masyarakat yang harus dikembalikan dengan skema tertentu.

Crowdfunding berbasis equitas - dalam skema ini, dana dari masyarakat mendapatkan imbalan berupa persentase saham dari proyek yang digelar.

Di negara tertentu, crowdfunding berbasis donasi / hadiah juga sudah berkembang menjadi "presales platform", karena pada prakteknya digunakan untuk memesan produk tertentu. Hal ini terjadi di Kickstarter, dengan produk-produk seperti Pebble, Ouya dan lainnya yang sukses meraup presales.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com