Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Ekonomi: Saldo Rekening Wajib Lapor Vs UMKM, hingga Arab Saudi vs Qatar yang Kian Panas

Kompas.com - 07/06/2017, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya tensi di Timur Tengah, terutama antara Arab Saudi dengan Qatar, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para investor di dunia. Pola ketidakpastian ini diikuti dengan menurunnya yield untuk tresuri di AS serta anjloknya dollar.

Ketidakpastian geopolitik membuat para investor lebih suka mengkoleksi emas dan yen sebagai safe haven ketimbang aset berisiko. Walaupun begitu, harga minyak kembali meningkat pasca turun 1 persen.

Pertanyaan yang saat ini muncul adalah, hubungan antara Arab Saudi dan Qatar memanas. Qatar Airways tidak bisa terbang ke mana-mana ke sejumlah negara Teluk yang mengikuti jejak Arab Saudi. Lantas mengapa kita semua harus waspada mengenai hal ini?

Di dalam negeri, saldo rekening wajib lapor mulai Rp 200 juta dinilai merugikan UMKM. Bahkan, UMKM merasa petugas pajak sengaja membidik mereka. Benarkah demikian?

Berikut 5 berita populer di ekonomi Kompas.com di Selasa (6/6/2017) yang layak untuk Anda cermati kembali hari ini.

1. Ini Dampak Ditutupnya Penerbangan Qatar Airways ke Saudi

Manajemen Qatar Airways menghentikan semua penerbangan ke Arab Saudi akibat krisis diplomatik sejumlah negara di Kawasan Teluk.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menilai, keputusan salah satu maskapai elit Timur Tengah itu akan berimbas kepada jamaah umrah asal Indonesia. Pasalnya, Qatar Airways terbang 3 kali sehari (Jakarta-Doha).

Keputusan Qatar Airways itu akan membuat tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi pusing. Sebab selama ini banyak TKI yang memilih penerbangan Qatar Airways untuk pulang ke Indonesia. Apalagi sudah dekat Lebaran.

Selengkapnya baca di sini: Penerbangan Saudi-Qatar Tutup, Jemaah Umrah hingga TKI Kena Getahnya 

Baca juga: Ini Pilihan Penerbangan Umrah Usai Qatar Airways Tutup Jalur ke Saudi

2. Reaksi Penduduk Qatar setelah Dikucilkan 6 Negara Tetangganya

Laporan dari Doha, Qatar menyebutkan, pasar swalayan lokal di Qatar lebih sibuk dibandingkan biasanya pada Senin kemarin. Beberapa rak produk tampak kosong, termasuk di seksi susu dan produk ternak. Beberapa warga mengunggah foto-foto di media sosial yang menunjukkan toko yang penuh.

Jika pasokan pangan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terhenti, maka mau tidak mau Qatar harus mencari sumber lain. Mengapa masyarakat Qatar tergantung Arab Saudi?

Selengkapnya baca di sini: "Dikucilkan" 6 Negara Tetangga, Warga Qatar Timbun Makanan

KOMPAS.com/YOGA SUKMANA Menteri Keuangan Sri Mulyani
3. Wajib Lapor Rekening Rp 200 Juta, UMKM Merasa Dibidik Petugas Pajak

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menilai kebijakan pelaporan rekening nasabah dengan saldo minimal Rp 200 juta tidak pro UMKM. Alih-alih menguntungkan, kebijakan itu dinilai menyusahkan UMKM.

(Baca: Ada 2,3 Juta Rekening di Atas Rp 200 Juta Wajib Lapor ke Ditjen Pajak)

Sebab ditengarai, banyak pelaku UMKM yang rekeningnya juga masuk ke dalam daftar yang wajib dilaporkan bank.

Selanjutnya baca di sini: Pelaporan Rekening Rp 200 Juta, UMKM Merasa Dibidik Petugas Pajak

4. Merasa Dibidik Petugas Pajak, UMKM akan Mengadu ke Jokowi

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyampaikan keberatan atas kebijakan baru pemerintah terkait pelaporan saldo rekening ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.

(Baca: Saldo Rekening Minimal Rp 200 Juta Wajib Dilaporkan ke Ditjen Pajak)

Rencananya, keberatan itu akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo. Selengkapnya, baca di sini: Keberatan Rekening Rp 200 Juta Dilaporkan, Pelaku UMKM Akan Mengadu ke Presiden

5. Misteri Mengapa Batas Rekening Wajib Lapor Rp 200 Juta, Bukan Rp 300 Juta atau Lebih

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan, batas minimal pelaporan rekening itu sudah dipertimbangkan oleh pemerintah dengan matang.

Simak penjelasan Sri Mulyani di sini: Mengapa Batas Saldo Pelaporan Rekening Minimal Rp 200 Juta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com