Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Mudik, Pemerintah Akan Jaga Pasokan Pangan di Daerah

Kompas.com - 07/06/2017, 17:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Herman Khaeron meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewaspadai pergeseran pola konsumsi masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Menurut Herman, pada saat Idul Fitri, pola konsumsi masyarakat cenderung berubah dan tidak hanya bertumpu pada kota-kota besar seperti Jakarta.

"Kemendag harus mencermati pola pergeseran konsumsi saat Idul Fitri, mungkin penduduk Jakarta yang sekarang 10 juta tinggal 4 juta saja karena mudik," ungkap Herman saat rapat kerja di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2017).

Herman menambahkan, ketersediaan bahan pokok juga perlu dipastikan di seluruh daerah agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan lonjakan harga saat Idul Fitri.

"Apakah sudah dipertimbangkan, pola pergeseran konsumsi terhadap ketersediaan pasokan di masing-masing daerah tujuan mudik. Kalau tidak diantisipasi, di kota-kota besar dipastikan harga akan turun tetapi di daerah-daerah tujuan mudik, harga akan naik," papar Herman.

"Biasanya saat lebaran, daya beli masyarakat cukup tinggi karena mereka mengumpulkan uang selama setahun untuk dibelanjakan saat lebaran dan berapapun harga biasanya dibeli," jelas Herman.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk menyediakan keperluan bahan pokok masayarakat pada saat Idul Fitri mendatang. Hingga Mei 2017, jumlah TTI yang tersebar di Indonesia senamyak 1.639 outlet.

"Kami tugaskan sampai H-1 lebaran, kecuali Hari Raya Idul Fitri, stoknya (pangan) sudah siap," papar Amran.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga memastikan operasional Rumah Pangan Kita (RPK) terus berjalan guna melayani kebutuhan masyarakat.

"RPK disiapkan untuk antisipasi pasokan di daerah, jumlahnya ada 18.000 outlet lebih," papar Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Whats New
Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Whats New
Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Whats New
Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Work Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

Whats New
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Whats New
IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup 'Hijau'

Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"

Whats New
Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com