Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Darma Persada Angkat Potensi EBT dan Kopi di Gunung Halu

Kompas.com - 14/07/2017, 13:29 WIB
Aprillia Ika

Penulis

GUNUNG HALU, KOMPAS.com - Universitas Darma Persada (Unsada) berupaya meningkatkan potensi kopi di Dusun Tangsi Jaya, Kecamatan Gunung Halu di Kabupaten Bandung Barat melalui program desa mandiri energi dan ekonomi (E3I).

Unsada juga mendirikan pusat pengolahan kopi berbasis energi terbarukan di dusun ini, yang diresmikan pada Kamis (13/7/2017). Pengolahan kopi ini hasil kerja sama antara Unsada, Mitsui &Co, Ltd dan Koperasi Rimba Lestari.

Kamaruddin Abdullah, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Darma Persada sebagai pimpinan proyek ini mengatakan bahwa Unsada membantu dusun Tangsi Jaya yang sudah memiliki infrastruktur energi terbarukan untuk mengembangkan perekonomiannya menuju desa mandiri.

Energi mikro hidro atau pembangkit mikro bertenaga air didapatkan dari sungai Ciputri, dengan kapasitas 18.000 watt atau 18 KW. Mikro hidro ini merupakan bantuan dari Kementerian ESDM.

"Pengolahan kopi dan sistem koperasi merupakan modal kerja. Diharapkan pada tahun pertama hasil pengolahan kopi ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Selain kopi jenis arabika, dusun ini juga kaya akan potensi sayuran yang bisa dikembangkan ke depannya.

"Energi terbarukan yang bisa dikembangkan di dusun ini ke depan yakni energi matahari atau energi surya. Tapi ini dulu harus berjalan," kata dia. 

Rektor Universitas Darma Persada, Dadang Solihin (tengah), meninjau lokasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro di sunga Ciputri, Dusun Tangsi Jaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/7/2017)KOMPAS.com/APRILLIA IKA Rektor Universitas Darma Persada, Dadang Solihin (tengah), meninjau lokasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro di sunga Ciputri, Dusun Tangsi Jaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/7/2017)
Dadang Solihin, Rektor Unsada, dalam sambutannya menambahkan bahwa sinergi antara kampus dengan pemerintah dan lembaga lain yang terkait sangat diperlukan dalam membangun desa mandiri energi dan ekonomi ke depan.

Sebab, banyak bantuan dari pemerintah, terutama di infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT) yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat penerima bantuan/ 

Dadang juga melihat Dusun Tangsi Jaya sarat akan potensi pariwisata, air, dan sayuran yang bisa dikembangkan ke depan, selain potensi kopi. 

"Potensi akan tetap menjadi potensi jika tidak diolah dan masyarakat tidak diberdayakan. Kami ingin membawa teknologi dan pemikiran dari kampus semata-mata untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Secara teknis, aliran listrik 18 KW itu digunakan di siang hari untuk mengolah kopi arabika asli Gunung Halu, dengan kapasitas produksi 500 kilogram per hari.

Untuk malam hari, digunakan untuk menerangi 85 kepala keluarga (KK) di dusun tersebut. Biaya langganannya Rp 30.000 per KK per bukan untuk daya 450 watt. Biaya tersebut digunakan untuk menggaji empat operator mikro hidro.

Kopi arabika di kecamatan Gunung Halu yang dijemur masyarakat setempat. Kopi ini disebut memiliki grade A. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Kopi arabika di kecamatan Gunung Halu yang dijemur masyarakat setempat. Kopi ini disebut memiliki grade A.
Sementara pengolahan kopi akan dilaksanakan oleh Koperasi Rimba Lestari. Rata-rata harga kopi gelondongan di Dusun Tangsi Jaya hanya Rp 8.500 per kilo, atau jika sudah diproses seharga Rp 40.000 per kilogram.

Opan, Ketua Koperasi Rimba Lestari mengatakan, saat ini luas lahan kopi di Dusun Tangsi Jaya sebesar 20 hektar.

Sistemnya mereka berkebun dengan bagi hasil ke Perhutani, sebab kawasan ini adalah kawasan hutan lindung RPH Cidadap. Sebesar 20 persen hasil panen akan disetor ke Perhutani.

Masyarakat di Dusun Tangsi Jaya sendiri sebelumnya hanya beberapa KK saja yang mengenal listrik.

"Saat ini iuran masyarakat belum cukup untuk mengoperasikan mikro hidro. sehingga adanya bantuan pengolahan kopi ini bisa menjadi tambahan perekonomian bagi warga," kata dia.

Tim pengembangan desa mandiri energi dan ekonomi Universitas Darma Persada di Gunung Halu, yakni Aep Saepul Uyun, Ketua Jurusan Program Studi Energi Terbarukan di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Darma Persada (dua dari kiri), dan para dosen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Darma Persada, Jombrik (kiri), Irna Nirwani Dajadiningrat dan Rahedi Soegeng. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Tim pengembangan desa mandiri energi dan ekonomi Universitas Darma Persada di Gunung Halu, yakni Aep Saepul Uyun, Ketua Jurusan Program Studi Energi Terbarukan di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Darma Persada (dua dari kiri), dan para dosen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Darma Persada, Jombrik (kiri), Irna Nirwani Dajadiningrat dan Rahedi Soegeng.
Sebagai informasi, Dusun Tangsi Jaya di Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat berjarak sekitar 170 kilometer dari Jakarta, atau sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Baru Parahyangan, Bandung.

Lokasinya adalah lokasi hutan lindung, sebagian jalanan menuju desa ini masih berbatu-batu dan tidak terjangkau kendaraan seperti sedan atau city car.

Secara kependudukan, 85 persen penduduk dusun ini hanya tamatan SD dengan penghasilan rata-rata Rp 11.000 per hari. Dusun ini dihuni 300 jiwa atau 85 kepala keluarga.

Potensi wisata air dan potensi pembangkit listrik mikro hidro di sungai Ciputri di Dusun Tangsi Jaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Potensi wisata air dan potensi pembangkit listrik mikro hidro di sungai Ciputri di Dusun Tangsi Jaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com