Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Nama Domain .id Naik Mulai 1 April 2022

Kompas.com - 20/01/2022, 19:43 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 1 April 2022, harga baru domain .id (dot-id) menjadi Rp 300.000-an.

Harga baru tersebut seharusnya mulai naik pada 2021, namun ditunda hingga 2022 lantaran terjadi pandemi Covid-19. 

Hal itu disampaikan Deputi Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Pemasaran Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Gunawan Tyas Jatmiko. 

“Perubahan harga seharusnya dilakukan pada tahun 2021, hingga pada akhirnya Pandemi Covid-19 melanda dunia," kata Gunawan melalui rilis ke Kompas.com, Kamis (20/1/2022). 

Baca juga: Belanja Online Naik di Tengah Pandemi, Pembelian Domain .ID Melonjak

Setelah menimbang dengan matang, Pandi memutuskan untuk menunda sementara kenaikan harga tersebut hingga situasi kondusif.

"Dan pada tahun inilah kami mengimplementasikan harga terbaru," lanjut Gunawan.

Pihaknya berharap dengan adanya penyesuaian harga tersebut, bisa meningkatkan pelayanan nama domain .id. 

Baca juga: Datang Belakangan, Jumlah Domain .id Sudah Lewati co.id

Dengan demikian, nama domain .id bisa menjadi Registri kelas dunia yang mampu bersaing secara internasional.

“Harapannya kami bisa terus meningkatkan pelayanan nama domain .id kepada masyarakat," tegasnya. 

"Kami juga berharap nama domain .id bisa bersiang di kancah internasional hingga bisa membuat bendera indonesia berkibar di ranah digital,” pungkas Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com