Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan, tradisi tahunan setiap akhir Ramadhan di Kampung Bandeng Gresik dengan mengadakan lomba ikan bandeng kawak itu sangat positif.
Acara yang digelar setahun sekali tersebut juga dirasa sangat produktif guna melestarikan budaya budidaya ikan, khususnya budidaya ikan bandeng di Kabupaten Gresik.
“Tradisi positif ini bisa dikembangkan atau ditularkan ke kampung-kampung perikanan budidaya lainnya. Sehingga nanti akan ada lele kawak, nila kawak, patin kawak, mas kawak, dan sebagainya,” tukas Haeru.
Dia mengatakan, penempatan Kabupaten Gresik sebagai kampung perikanan budidaya karena pasarnya yang sudah terjamin, khususnya pada saat perayaan Ramadhan dan Idul Fitri.
Selain itu, ikan bandeng merupakan komoditas perikanan budidaya dengan hasil produksi terbesar yang dihasilkan oleh Kabupaten Gresik.
Berdasarkan penuturannya, pada tahun 2020 Kabupaten Gresik berhasil memproduksi ikan bandeng sebanyak 87.000 ton dengan total nilai poduksi sebesar Rp 1,4 triliun.
Pada tahun 2021, produksi ikan bandeng meningkat hingga 90.000 ton dengan total nilai produksi mencapai Rp 1,43 triliun.
“Untuk memasarkan produk ikan bandeng, pembudidaya juga perlu dibekali dengan pengetahuan dan keahlian dari sisi hilir seperti pengolahan, pemasaran hasil produksi dan pemanfaatan teknologi dalam mempromosikan hasil produksi yang akan difasilitasi oleh KKP dan Pemda melalui bimbingan teknis budidaya dan pelatihan, maupun akses ke lembaga pembiayaan dengan suku bunga yang rendah,” tutup Haeru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.