Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi BUMN Genjot Produksi Kopi Rakyat di Jawa Tengah

Kompas.com - 07/07/2023, 13:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai produsen kopi terbesar ke-4 di dunia ternyata produksinya masih didominasi 96,1 persen oleh perkebunan kopi rakyat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya untuk peningkatan produktivitas dan kualitas biji kopi rakyat.

Kementerian BUMN melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara pun memperluas pendampingan ke berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Temanggung.

Budi daya kopi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pengelolaan lahan Perum Perhutani oleh masyarakat sekitar.

Pada Kabupaten Temanggung sendiri, hampir 4.000 hektar lahan Perhutani telah dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya komoditas kopi dengan produktivitas 250 kilogram green bean per hektar per tahun.

Baca juga: Bisnis Kopi di Indonesia Penuh Tantangan, Ini Strategi Starbucks Bertahan

Namun, produktivitas ini masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan untuk memberikan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. Maka dari itu, Perhutani bersama PMO Kopi Nusantara melakukan pendampingan teknis budi daya yang lebih intensif.

"Targetnya, separuh dari lahan yang saat ini dimanfaatkan oleh petani bisa kita berikan intervensi bersama dengan stakeholders di PMO Kopi Nusantara," ujar Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto dalam keterangannya, Jumat (7/7/2023).

Sementara itu, Ketua PMO Kopi Nusantara Dwi Sutoro menambahkan, peningkatan produktivitas kopi rakyat saat ini menjadi upaya utama yang sedang diusahakan oleh seluruh stakeholders. Maka, berbagai perusahaan pelat merah pun turut terlibat dalam pendampingan hingga pemasaran.

“Intinya, usaha kita adalah bagaimana kopi rakyat yang menyumbang 96,1 persen dari produksi nasional bisa terus meningkat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani,” ujar Dwi yang juga merupakan Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Baca juga: Cerita Haris Bangun Bisnis Kopi Coffenatics yang Raup Omzet hingga Rp 400 Juta Per Bulan

 


Secara rinci, nantinya pendampingan teknis dilakukan mulai dari penyediaan akses terhadap pupuk yang difasilitasi oleh PT Pupuk Kalimantan Timur, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).

Petani melalui kelompok tani atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bisa mendapatkan harga distributor yang lebih rendah dari harga pupuk di pasar.

Pupuk Kalimantan Timur juga akan memberikan rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi unsur hara tanah melalui proses uji laboratorium.

Sementara itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) akan melakukan pendampingan dari sisi budidaya yang mengacu pada prinsip good agricultural practices (GAP) sesuai dengan standar internasional.

Adapun Puslitkoka merupakan lembaga penelitian kopi tertua di Indonesia yang telah memiliki pengalaman selama ratusan tahun dalam ekosistem bisnis kopi.

Kemudian akses terhadap literasi keuangan disediakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan beberapa skema pembiayaan yang tersedia.

Pembiayaan bisa digunakan untuk budi daya maupun pengolahan pasca panen sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Pengajuan pembiayaan bisa dilakukan melalui Agen 46 yang tersebar di setiap desa.

Selain itu, BNI juga melakukan pendampingan berupa business matching agar kopi rakyat Go Global melalui program Xpora.

Sedangkan PTPN IX terlibat dari sisi pasca panen dengan membantu menyediakan fasilitas pengolahan untuk memberikan nilai tambah bagi produksi kopi rakyat.

Pengolahan di sisi hilir ini, misalnya seperti kegiatan roasting dan packaging, yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat secara eksponensial.

Lalu dalam hal pemasaran, ID Food melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menjadi off-taker yang membeli dan mendistribusikan kopi rakyat. PPI telah melakukan ekspor ke berbagai negara untuk berbagai komoditas termasuk kopi.

Selain itu, digitalisasi untuk memasarkan produk kopi juga akan dilakukan melalui platform digital yang kini tengah dikembangkan oleh Telkom Indonesia dan Perhutani.

Jarwono, perwakilan dari LMDH Jumprit di Kabupaten Temanggung, berharap pendampingan dan intervensi program yang akan dilakukan BUMN ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi rakyat secara signifikan.

"Harapan kami memang berkelanjutan. Kami butuh didampingi biar bisa lebih baik lagi, apalagi (kebun) kami ini berbeda karena harus berada di wilayah naungan pohon hutan. Misalnya itu soal varietas yang cocok kami tanam," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com