Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Kampanye Jokowi Dulu, Prabowo Janjikan RI Swasembada Pangan Bila Menang Pilpres

Kompas.com - 03/09/2023, 11:13 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal calon presiden, Prabowo Subianto, bertekad agar Indonesia bisa melakukan swasembada pangan sehingga tak lagi bergantung pada impor.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato politiknya di acara deklarasi dukungan dari Partai Gelora di Djakarta Theater, Jakarta.

"Tantangan kita adalah harus swasembada. Produksi semua pangan kita sendiri," kata Prabowo mengutip orasinya yang ditayangkan akun YouTube Partai Gelora, Minggu (9/3/2023).

Menurutnya, selain bisa dijadikan sumber pangan, banyak tanaman yang tumbuh subur di Tanah Air juga bisa dipergunakan untuk bahan bakar dari nabati, terutama ethanol.

Baca juga: Bila Menang Pilpres, Prabowo Janjikan Impor BBM RI Berkurang

Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampai, Indonesia bisa lepas dari impor pangan dan impor energi apabila bisa memaksimalkan komoditas seperti singkong, tebu, hingga kelapa sawit.

Lahan-lahan rawa yang selama ini terendam air, menurut dia, bisa dibuka untuk lahan pertanian dan perkebunan secara besar-besaran.

"Ini rawa yang sumber airnya tidak akan habis, bisa kita bangun lumbung di rawa-rawa. Tidak usah impor energi," ujar Prabowo.

Bahkan bisa ia terpilih jadi Presiden RI, Prabowo berencana mengalihfungsikan jutaan hektare rawa-rawa untuk lumbung pangan dan energi.

Baca juga: Janji Prabowo: Gue Pakai Sawit untuk Bikin Solar untuk Rakyat

"Kita punya 24 juta hektare rawa. Negara asing tidak bisa lagi ngomong kita merusak hutan. Kita akan gunakan untuk menghasilkan lumbung-lumbung pangan di rawa-rawa," beber menantu mantan Presiden Soeharto ini.

Mengulang kampanye Jokowi dulu

Janji swasembada yang diusung Prabowo sejatinya sama dengan apa yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dulu saat berkampanye di Pilpres 2014 dan 2019.

Jokowi juga memperkenalkan Nawa Cita, di mana swasembada pangan dan energi menjadi prioritas utama di dalamnya. Jokowi dalam berbagai kesempatan menjanjikan Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor pangan dan impor energi.

Saat masih calon presiden di 2014, Joko Widodo juga tegas mengaku akan menghentikan kebijakan impor pangan jika ia terpilih menjadi presiden 2014 bersama wakilnya, M Jusuf Kalla.

Baca juga: Bila Jadi Presiden, Prabowo Mau Jutaan Hektare Rawa Jadi Lumbung Pangan

Menurut Jokowi, Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan tanah yang subur ini seharusnya jadi negara pengekspor.

"Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Assakinah, Cianjur, Jawa Barat, seperti diberitakan Kompas.com pada 2 Juli 2014.

Menurut Jokowi, pemerintah harus menghentikan impor untuk memicu agar para petani lebih semangat melakukan produksi. Jokowi pun memuji beras Cianjur yang pulen dan wangi.

"Bayangkan, kita jerih payah produksi, eh ada impor. Kejadian itu yang membuat kita malas berproduksi. Oleh sebab itu, petani harus dimuliakan," ucap dia.

Baca juga: Prabowo Janji, RI Tak Perlu Impor Energi Kalau Terpilih Jadi Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Whats New
CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

Whats New
Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Whats New
JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Presdir Jahja Setiaatmadja 'Serok' Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Whats New
Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Whats New
BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

Rilis
Usai Jalani 'Fit and Proper Test', Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Usai Jalani "Fit and Proper Test", Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com