Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Tips Cuan Beli Saham ala Lo Kheng Hong

Kompas.com - 03/10/2023, 18:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren investasi saham terus berlanjut hingga saat ini, setelah sempat booming ketika pandemi Covid-19. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kenaikan jumlah investor pasar modal sepanjang 2023 (hingga 8 Agusturs 2023) menjadi 11,46 juta investor.

Nilai tersebut naik 11,2 persen Ytd, atau meningkat 0,42 persen jika dibandingkan dengan posisi Juli 2023 sebesar 11,42 juta. Meskipun minat investasi mengalami peningkatan, investor saham membutuhkan pemahaman yang mendalam, agar investor tidak rugi atau boncos di kemudian hari.

Investor kawakan Lo Kheng Hong mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan investor sebelum membeli saham. Hal pertama yang menurutnya penting adalah memahami dan mengenal perusahaan sebelum membeli sahamnya.

Baca juga: Buka-bukaan Lo Kheng Hong, Jual Semua Saham MBSS demi Cicipi PGAS

“Kita kalau berinvestasi saham dalam kondisi apapun, harus memilih perusahaan berkinerja baik, dan bervaluasi murah,” kata lo Kheng Hong di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Lo Kheng Hong mengatakan, membeli saham tidak ubahnya seperti bank memberikan pendanaan kepada debitur. Ada prinsip 5C yang perlu diterapkan oleh Bank, mencakup character, capacity, capital, collateral dan condition dari debitur.

“5C pertama itu adalah karakter, dan itu adalah segalanya,” jelasnya.

Baca juga: Cuan Lebih dari 100 Persen, Lo Kheng Hong Jual Saham GJTL Senilai Rp 14,8 Miliar

Dia mengatakan, kinerja fundamental perusahaan adalah langkah awal ketika akan berinvestasi di saham. Dia mengatakan, sebelum membeli saham, investor harus memahami kinerja perusahaan, termasuk tata kelola, direksi, pengendali, dan komisarisnya.

“Pastikan mereka adalah orang-orang yang jujur dan berintegritas. Bukan orang yang suka mengambil uang perusahaan untuk memperkaya dirinya,” ujar Lo Kheng Hong.

Kedua, Lo Kheng Hong menyarankan agar investor memilih perushaaan yang bergerak dalam bisnis yang baik. Dalam hal ini, bisnis yang dijalankan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Baca juga: IHSG Tembus Level Tertinggi, Lo Kheng Hong: Masih Banyak Saham Bagus Harga Murah

“Ketiga, belilah perusahaan yang cuannya besar, dan jangan yang cuannya kecil,” ungkap dia.

Keempat, hal yang perlu dipastikan adalah perusahaan tersebut terus bertumbuh. Perusahaan yang bertumbuh bisa dilihat dari laporan keuangannya, dengan membandingkan kinerja per tahunnya.

“Perusahaan yang sudah besar, tiap tahun terus bertumbuh, contohnya perbankan. Bank itu labanya besar, dan tiap tahun dia growing terus,” jelasnya.

Hal terakhir yang perlu dipersiapkan sebelum membeli saham adalah memastikan harga saham yang akan dibeli memiliki valuasi yang murah. Valuasi saham bisa dilihat dari beberapa indikator seperti Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER).

“Beli saja yang rendah PBV-nya, dan beli yang PER-nya di bawah 5, itu tentu risikonya lebih rendah,” jelas dia.

Baca juga: Soal Harga Saham Bank Digital, Lo Kheng Hong: Sangat Mengerikan, Saya Enggak Berani Sentuh...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Targetkan Masyarakat Indonesia Jadi Konsumen Kritis di 2024

Pemerintah Targetkan Masyarakat Indonesia Jadi Konsumen Kritis di 2024

Whats New
Emiten Sawit ANJT Catat Rugi Bersih Rp 58,6 Miliar pada Kuartal I-2024, Ini Sebabnya

Emiten Sawit ANJT Catat Rugi Bersih Rp 58,6 Miliar pada Kuartal I-2024, Ini Sebabnya

Whats New
Pengalaman Pakai GoTransit, Bisa Pangkas Biaya Transportasi?

Pengalaman Pakai GoTransit, Bisa Pangkas Biaya Transportasi?

Spend Smart
Menaker Ida Bawa Misi Pelindungan Pekerja dan Kesetaraan di Konferensi Perburuhan Internasional

Menaker Ida Bawa Misi Pelindungan Pekerja dan Kesetaraan di Konferensi Perburuhan Internasional

Whats New
Kemenkop UKM Buka Lowongan Kerja hingga 9 Juni 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Kemenkop UKM Buka Lowongan Kerja hingga 9 Juni 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Tips dari OJK agar Terhindar dari Modus Penipuan 'Like' Produk di 'E-Commerce'

Tips dari OJK agar Terhindar dari Modus Penipuan "Like" Produk di "E-Commerce"

Spend Smart
Di Forum ILC, Kemanaker Beberkan Langkah Indonesia Meminimalisir Bahaya Biologis di Tempat Kerja

Di Forum ILC, Kemanaker Beberkan Langkah Indonesia Meminimalisir Bahaya Biologis di Tempat Kerja

Whats New
Targetkan Capaian Karbon Netral, Bank Mandiri Gencarkan Penggunaan Platform Digital Carbon Tracking

Targetkan Capaian Karbon Netral, Bank Mandiri Gencarkan Penggunaan Platform Digital Carbon Tracking

Whats New
Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Kembangkan Energi Terbarukan, Dukungan Investasi Swasta Jadi Penting

Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Kembangkan Energi Terbarukan, Dukungan Investasi Swasta Jadi Penting

Whats New
PGN Tambah Jargas di Kota Semarang, 2.000 Rumah Tangga Bisa Nikmati Gas Bumi

PGN Tambah Jargas di Kota Semarang, 2.000 Rumah Tangga Bisa Nikmati Gas Bumi

Whats New
Awali IPEF Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dijadwalkan Bertemu US Secretary of Commerce

Awali IPEF Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dijadwalkan Bertemu US Secretary of Commerce

Whats New
Pekan Depan ke China, Ini Agenda Luhut

Pekan Depan ke China, Ini Agenda Luhut

Whats New
ESDM Sebut Tidak Sembarangan Ormas Bisa Kelola Tambang

ESDM Sebut Tidak Sembarangan Ormas Bisa Kelola Tambang

Whats New
Bos PLN Beberkan Tantangan Bangun Pembangkit Energi Terbarukan hingga 2040

Bos PLN Beberkan Tantangan Bangun Pembangkit Energi Terbarukan hingga 2040

Whats New
OJK Rilis Aturan Soal Produk Asuransi dan Saluran Pemasaran, Simak Poin-poinnya

OJK Rilis Aturan Soal Produk Asuransi dan Saluran Pemasaran, Simak Poin-poinnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com