Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia Imbas Konflik Israel-Hamas

Kompas.com - 24/10/2023, 11:33 WIB
Kiki Safitri,
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak eskalasi perang Israel dan Hamas terhadap harga minyak dunia.

Jokowi menyoroti pelemahan ekonomi global yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama dengan kebijakan kenaikan suku bunga yang diterapkan oleh Federal Reserve (The Fed) yang berdampak negatif pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Perang yang saat ini terjadi antara Hamas dan Israel, yang merupakan konflik kedua setelah konflik Rusia dan Ukraina, semakin meningkatkan kekhawatiran.

Baca juga: RI Buka Opsi Cari Sumber Minyak dari Berbagai Negara

Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi produksi minyak, kilang minyak, harga minyak.

Jokowi mengingatkan bahwa jika konflik ini meluas ke negara-negara seperti Lebanon, Suriah, dan Irak, maka akan ada konsekuensi serius bagi ekonomi global.

Lantaran negara-negara Timur Tengah tersebut merupakan penghasil minyak mentah, terutama Iran. Maka, jika konflik tersebut semakin memanas akan berdampak pada kenaikan harga minyak mentah dunia.

“Perang yang sebelumnya, Rusia-Ukraina belum jelas akhirnya kapan, muncul lagi yang kedua, yaitu Hamas dan Israel. Ini semakin mengkhawatirkan negara. Karena nanti kalau konflik ini meluas, maka akan merumitkan masalah ekonomi semua negara, karena harga minyak pasti akan naik,” kata Jokowi pada acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Jokowi mengatakan, acuan harga minyak Brent yang saat ini masih berada di kisaran 89 dollar AS per barrel. Namun, dia mengingatkan bahwa dalam situasi eskalasi perang yang lebih parah, harga minyak bisa melonjak hingga mencapai 150 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Imbas Perang Hamas-Israel

"Saya cek kemarin harga Brent masih 89 dollar AS per barrel. Tapi kalau meluas, kita enggak ngerti, ini bisa aja mencapai 150 dollar AS (per barrel)," imbuh Jokowi.

Meskipun menghadapi tantangan, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah sudah memiliki rencana yang jelas untuk menghadapi masa depan.

Dalam pertemuan yang akan dilakukan hari ini, pemerintah akan membahas langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul.

Kepala Negara meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mewaspadai kondisi global, terutama bagi pembuat kebijakan dari sisi moneter dan fiskal. Ia bilang, meski kondisi ekonomi RI saat ini cukup baik, tapi kondisi global tetap perlu diantisipasi.

Baca juga: Bursa Saham AS Ditutup di Zona Merah Imbas Lonjakan Harga Minyak

"Inilah yang harus kita waspadai hati-hati semuanya, baik sisi monetar maupun sisi fiskal," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com