Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Kompas.com - 30/04/2024, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Kinerja anak usaha dan UMKM

Dia mengatakan, dukungan pada segmen UMKM yang dilaksanakan BNI Group juga menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja positif perusahaan anak, yaitu Hibank dan BNI Finance.

Hibank mencatat pembiayaan segmen UMKM tumbuh sebesar 72 persen YoY, dan BNI Finance mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 370 persen YoY yang didominasi pembiayaan konsumer.

Novita mengatakan, pencapaian positif perusahaan tidak lepas dari ceruk bisnis baru yang menjadi kekuatan korporasi di periode selanjutnya. Dia mengatakan, dalam lima tahun ke depan, kinerja fungsi intermediasi akan semakin kuat ke segmen UMKM dengan fokus pada channel digital.

"Melihat besarnya potensi dari segmen UMKM, kami berkomitmen memberikan layanan terbaik melalui solusi digital. Jadi, itulah sebabnya kami fokus untuk mengembangkan hibank menjadi bank digital yang kuat secara fundamental," jelas Novita.

Novita menjabarkan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 780,23 triliun atau tumbuh 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 seiring dengan peningkatan transaksi berbasis dana murah, dimana kontribusi Current Account Savings Account (CASA) masih mendominasi sebesar Rp 543,5 triliun atau 69,7 persen dari total DPK. CASA BNI tersebut naik 6,0% dibandingkan kuartal I-2023.

"Kami menyadari adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana pada kuartal I-2024, sehingga terjadi penurunan margin. Namun demikian margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4 persen,” kata Novita.

Lebih lanjut Novita mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, kualitas aset BNI juga tercatat semakin membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL gross pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2 persen, jauh lebih rendah daripada kuartal I-2023 yang tercatat 2,8 persen. Berikutnya, rasio Loan at Risk turun ke level 13,3 persen dari tahun sebelumnya pada level 16,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com