Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Lewat Program Bale Berdaya, Pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa Didorong untuk Memiliki Daya Saing

Kompas.com - 04/07/2024, 20:51 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski kaya akan potensi, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat masih menghadapi beragam tantangan. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan daya saing. 

Tak hanya itu, mereka juga menghadapi batasan lainnya, yakni teknologi, strategi pemasaran yang kurang efektif, serta keterampilan manajemen yang belum memadai untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Untuk itulah dukungan berbagai pihak dibutuhkan. Adapun saat ini, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, serta KUMPUL.ID sebagai ekosistem pemberdayaan kewirausahaan melalui program Bale Berdaya memberikan dukungan pelatihan untuk lebih dari 100 UMKM di tujuh kecamatan, yakni Sumbawa, Ropang, Lunyuk, Lantung, Lenangguar, Moyo Hulu, dan Orong Telu.

Vice President Social Impact AMMAN Priyo Pramono menjelaskan bahwa program pendampingan UMKM merupakan inti dari program Bale Berdaya sekaligus merupakan bagian dari Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) AMMAN dalam mendukung ekosistem bisnis lokal di Sumbawa.

“Program pelatihan ini turut membekali peserta UMKM dengan strategi dalam mengolah sumber daya menjadi nilai ekonomi untuk pertumbuhan daerah masing-masing, sehingga di tahun kedua, peserta bisa mandiri secara produk, matang secara legalitas, dan siap untuk memperluas akses pemasaran serta bersaing dengan produk-produk dari daerah lain di pasar nasional dan internasional,” ujar Priyo dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/7/2024)..

Priyo menambahkan bahwa Inisiatif tersebut merupakan langkah penting dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya serta potensi ekonomi lokal Sumbawa.

Program tersebut diharapkan mampu menjadi inkubasi untuk peserta UMKM dalam mempersiapkan UMKM lokal Kabupaten Sumbawa untuk bisa menjadi penggerak ekosistem bisnis dan perekonomian di Nusa Tenggara Barat khususnya.

Peningkatan kualitas UMKM di daerah

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2023, sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai dengan Rp 9.580 triliun. Bahkan, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97 persen dari total tenaga kerja.

Capaian tersebut sejatinya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas UMKM di daerah, termasuk Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Hal itulah yang menjadi dasar program Bale Berdaya dibuat.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa pada 2024, distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa didominasi oleh beragam kategori lapangan usaha seperti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (39,31 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (16,66 persen), serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (1,37 persen).

Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor usaha UMKM menjadi pendorong besar terhadap perekonomian di Kabupaten Sumbawa. Maka dari itu, dibutuhkan usaha-usaha yang dapat mendukung meningkatkan daya saing, meningkatkan kontribusi para UMKM terhadap perekonomian lokal setempat, dan memastikan pertumbuhan inklusif yang berkelanjutan.

Saat ini, Kabupaten Sumbawa merupakan daerah yang kaya akan potensi budaya dan sumber daya alam. Daerah ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga keunikan produk lokal yang memiliki daya tarik tersendiri dengan nilai jual unik dan potensi untuk mencapai pasar global.

Madu khas Sumbawa, misalnya, yang hanya bisa ditemukan secara alami di hutan-hutan Sumbawa, memiliki potensi untuk bisa menembus produk pasar global.

Madu khas Sumbawa yang diproduksi pelaku UMKM.Dok Bale Berdaya Madu khas Sumbawa yang diproduksi pelaku UMKM.

Selain produk makanan, kerajinan tangan khas Sumbawa berupa anyaman tikar yang telah diwariskan dari generasi ke generasi pun punya nilai estetika dan budaya tersendiri untuk unggul. Terlebih dengan digalakkannya produk-produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi nilai tambah untuk hasil buah tangan khas masyarakat setempat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com