Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pesan 1.000 Ekskavator dari China untuk Program Cetak Sawah Baru di Kalteng

Kompas.com - 27/11/2024, 17:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memesan 1.000 ekskavator dari perusahaan China, Lovol Heavy Industries, Co. Ltd, untuk program cetak sawah baru di Kalimantan Tengah. Indonesia, melalui PT Nusantara Halid (NH), telah menandatangani kerja sama strategis pengadaan 1.000 unit ekskavator dengan PT Sahabat Karya Maju (SKM), distributor utama Lovol Heavy Industry Co. Ltd.

Tanda tangan dilakukan oleh Direktur Utama NH, Andi Nursyam Halid, Direktur Utama SKM, Martin Tuwaidan, dan Overseas Director Lovol Heavy Industries, Co. Ltd, Qiu Shi Liang, di Bauma Exhibition 2024, Shanghai New International Exhibition Center (SNIEC), Shanghai, China, Selasa (26/11/2024).

“Kami memutuskan untuk memakai alat berat produksi Lovol karena sudah terbukti kualitasnya dan efisiensi bahan bakarnya. Selain itu, Lovol juga menyediakan product support yang profesional,” ujar Andi Nursyam usai penandatanganan, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (27/11/2024).

Baca juga: Kementan Bentuk Brigade Swasembada Pangan, Libatkan TNI untuk Cetak Sawah dan Optimasi Lahan

Sementara itu, Martin Tuwaidan menjelaskan bahwa SKM sudah menjadi distributor produk Lovol di Indonesia sejak 2021.

Menurut dia, pemakaian alat berat yang berfungsi menggali, menimbun, dan memuat tanah ke dalam truk tersebut sangat beragam kegunaannya, termasuk untuk pengangkatan beban berat.

Rencananya, 100 unit ekskavator mulai dikirim ke Kalimantan Tengah pada Desember 2024.

Setelah itu, akan dikirim 200 unit setiap bulannya sampai memenuhi pemesanan 1.000 unit.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian menargetkan program cetak sawah dan optimasi lahan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Program tersebut ditargetkan menciptakan 2,4 juta hektar lahan baru dalam lima tahun ke depan.

Rinciannya, intensifikasi (optimasi lahan) 1 juta hektar dan ekstensifikasi (cetak sawah) 1,3 juta hektar.

“Target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kantor Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024).

Baca juga: Mentan Sebut Program Cetak Sawah Bisa Buat Indonesia Tak Impor Beras Selama 30 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau