Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Sulit, Kementan Optimis Dapat Manfaatkan Lahan Rawa dengan Baik

Kompas.com - 04/06/2019, 08:50 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) memanfaatkan lahan rawa untuk meningkatkan produksi pertanian menemui beberapa kendala.

Namun Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengaku pihaknya sudah mengantongi cara untuk mengatasinya.

"Jika dikembangkan dengan benar, lahan rawa memberikan hasil pertanian yang menguntungkan," ujar Sarwo di Jakarta, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Selasa (4/6/2019).

Adapun kendala yang dihadapi adalah lahan rawa memiliki tingkat keasamannya tinggi.

Dampaknya zat hara yang dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tanaman akan sulit ditemukan.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Sarwo, Kementan sudah memiliki solusinya.

"Pemerintah sudah berhasil mengembangkan bibit unggul yang mampu bertahan di tingkat keasaman tinggi," papar Sarwo.

Lalu tantangan berikutnya adalah pasang surut air laut. Asal tahu saja, air asin sangat tidak baik untuk tanaman yang mengakibatkan tanaman mati secara mendadak.

Namun sekali lagi, Kementan mengaku juga memiliki solusi atas permasalahan tersebut.

"Intinya dilakukan secara hati-hati, membuat sistem bendungan dan irigasi menjadi metode yang tepat untuk menghalau masuknya air asin ke lahan pertanian," ucap Sarwo.

Terakhir, Sarwo mengaku realisasi pemanfaatan lahan rawa tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, masih banyak petani di Indonesia yang belum karib dengan sistem bertani di lahan rawa, begitu juga dengan pemahaman tentang irigasinya.

"Dengan sosialisasi secara gencar, pemerintah menggandeng Gapoktan untuk melakukan kegiatan pertanian di lahan rawa," terang Sarwo.

Sebagai informasi, Kementan saat ini tengah gencar mendorong petani memanfaatkan lahan rawa melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) sejak Desember 2018.

Dengan target 400.000 hektar (ha) pada tahun ini, Kementan tengah berfokus pada tiga provinsi (Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan).

Lahan rawa di tiga provinsi sudah bisa dimanfaatkan oleh petani.

"Memang terdengar sulit. Namun dengan adanya teknologi seperti saat ini, bertani di lahan rawa bukanlah sebuah hal yang mustahil," tutup Sarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

Spend Smart
Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Whats New
Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com