Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Anjlok 99 Persen, Nissan PHK 12.500 Pekerja dan Tunda Produksi di RI

Kompas.com - 26/07/2019, 07:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Pabrikan mobil Nissan (NSANF), pabrikan mobil kedua di Jepang mengumumkan penurunan laba hingga 99 persen pada kuartal II-2019 dibanding kuartal sebelumnya. Pendapatannya pun menurun hampir 13 persen dibanding tahun lalu.

Karena labanya menurun, Nissan terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.500 pekerja di seluruh dunia. Angka ini 2 kali lipat lebih besar dari yang dilaporkan perusahaan pada Mei lalu.

Sayangnya, pihak Nissan menolak mengungkapkan lebih lanjut lokasi lain yang bakal terpengaruh pemangkasan jabatan itu.

Selain memangkas tenaga kerja, perusahaan juga akan mengurangi jajaran produk setidaknya 10 persen pada akhir tahun fiskal 2020.

Baca juga: Penjualan Lesu, Nissan Bakal PHK 10.000 Pegawai

"Ini adalah deskripsi kasar, tetapi fasilitas luar negeri yang merugi akan menjadi target utama," kata CEO Nissan Hiroto Saikawa dikutip dari CNN, Jumat (26/7/2019).

Bahkan dia pun mengungkap telah menangguhkan jalur produksi di Indonesia dan Spanyol. Awal tahun ini, Nissan juga telah mengakhiri produksi 2 kendaraan mewah di Inggris.

Nissan, seperti pabrikan mobil global lainnya, menghadapi tantangan berat. Ekonomi global yang lesu telah merusak penjualan, dan perang dagang AS-China tetap menjadi risiko besar bagi para produsen.

Standar emisi baru, sebagian didorong oleh krisis iklim, juga mengganggu industri.

Namun Nissan juga telah bergulat dengan masalah sendiri. Perusahaan telah kehilangan pangsa pasar di Amerika Serikat dan Eropa.

 

Baca juga: Tutup 5 Pabrik di Eropa, Ford Bakal PHK 12.000 Pegawai

Pada kuartal pertama, misalnya, penjualannya menurun jadi 7,9 persen atau 351.000 unit dibanding setahun sebelumnya sekitar 8,1 persen.

Sementara penjualannya di Eropa, termasuk Rusia, turun lebih dari 16 persen pada kuartal yang sama dibanding tahun lalu.

Perusahaan juga masih berusaha untuk lepas dari masalah tahun lalu, yakni penangkapan mantan presiden Carlos Ghosn di Tokyo yang hingga kini hukumnya belum selesai.

Meski Nissan telah membantah tuduhan itu, dakwaan yang didera Ghosn telah membuat ketegangan besar pada aliansi antara Nissan, Renault, dan Mitsubishi Motors. Sebetulnya, ketiga perusahaan tersebut telah memperbarui komitmen kemitraan, sayangnya ketegangan antara ketiganya masih belum hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com