Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perombakan Direksi, Garuda Indonesia Panggil Manajemen Sriwijaya Besok

Kompas.com - 10/09/2019, 15:29 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Garuda Indonesia Grup mengaku belum mengetahui ihwal perombakan direksi yang terjadi di Sriwijaya Air.

Sriwijaya Air sendiri saat ini menjalin kerja sama manajemen dengan maskapai pelat merah tersebut.

“Sehubungan dengan perubahan pengurus perseroan di Sriwijaya, Garuda Indonesia Group belum menerima pemberitahuan resmi dari pemegang saham Sriwijaya,” ujar Vice President Corporate Secretary Ikhsan Rosan kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Ikhsan mengatakan, pihaknya akan segera memanggil manajemen Sriwijaya Air untuk mengetahui informasi tersebut.

Baca juga : Dirut Sriwijaya Air Dicopot?

“Manajemen Garuda Indonesia Group meminta SJ untuk bertemu besok Rabu (?11/9?/2019) untuk meminta penjelasan dan klarifikasi dari Sriwijaya,” kata Ikhsan.

Latar Belakang

Sebelumnya, maskapai PT Sriwijaya Air dikabarkan merombak jajaran direksinya tanpa koordinasi dengan Garuda Indonesia maupun Citilink.

Dalam perombakan tersebut, Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul dikabarkan dicopot dari jabatannya.

Selain Josep, Harkandri M Dahler selaku Direktur Human Capital and Service Sriwijaya Air, dan Joseph K Tendean selaku Direktur Komersial Sriwijaya Air juga dicopot.

Sebelumnya Sriwijaya Air dimiliki oleh keluarga Chandra Lie. Kemudian, operasional Sriwijaya diambil alih oleh Garuda. Hal ini karena Sriwijaya Air memiliki kewajiban ke Garuda dalam jumlah cukup besar.

Garuda Indonesia pun berencana akan terus menambah kepemilikan saham hingga mayoritas di Sriwijaya Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com