Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Pindah, Milenial Makin Sulit Punya Rumah?

Kompas.com - 11/09/2019, 17:35 WIB
Desy Kristi Yanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai pemerintah terlalu percaya diri dalam memutuskan rencana pemindahan Ibu Kota

Menurutnya, rencana pemindahan Ibu Kota justru bukan menjadi solusi permasalahan yang ada di Jakarta, melainkan dapat menjadi masalah baru.

Bhima menyoroti salah satu persoalan yang jadi masalah yaitu harga tanah yang sontak melonjak.

Pasalnya, bagi generasi milenial mahalnya harga tanah tentu akan menghambat keinginan mereka yang ada di Ibu Kota baru atau yang akan pindah ke Ibu Kota Baru untuk memiliki rumah.

"Saya mau bilang nanti kalau milenial beli tanah di Ibu Kota baru enggak akan kebeli. Sekarang saja sekitar 15 persen milenial masih tinggal sama orangtua. Karena tidak kuat menyewa," ujar Bhima dalam sebuah diskusi di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Luhut: Kalau Pemindahan Ibu Kota Masih Pro-Kontra, ke Surga Aja...

Menurut Bhima, hal tersebut dikarenakan generasi milenial memiliki keunikan tersendiri. Generasi tersebut dinilai cenderung lebih konsumtif terutama dalam hal yang berkaitan dengan pola konsumsi dan gaya hidup. 

Lebih lanjut Bhima mencontohkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) misalnya yang nantinya akan ikut pindah ke Ibu Kota baru akan sangat kesulitan untuk bisa membeli rumah karena mahalnya lahan di Ibu Kota tersebut.

"Yang kasihan ASN yang di sini sudah keburu nyicil rumah dan tenornya 30 tahun. Tiba-tiba Presiden enak banget nyuruh pindah ke Ibu Kota," kata Bhima.

Baca juga: Tol Pertama di Ibu Kota Baru Ditargetkan Beroperasi Oktober 2019

Oleh karena itu, lanjut Bhima, keputusan pemindahan ibu kota jangan hanya dilihat dari permasalahan yang ada di Jakarta saja. Akan tetapi, pemindahan tersebut dapat membawa dampak yang lebih baik pada pertumbuhan ekonomi minimal 7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com