Harga Emas Dunia Melonjak 1 Persen Lebih

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak pada akhir perdagangan Senin (23/9/2019) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Kenaikan itu karena investor beralih ke pembelian safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dunia dan risiko-risiko geopolitik.

Dilansir Xinhua, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 16,4 dollar AS atau 1,08 persen, menjadi 1.531,5 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Emas Naik, Bagaimana Prospek Bisnis Emas Digital Pegadaian?

Emas berjangka telah naik setelah data pada Senin (23/9/2019) menunjukkan aktivitas manufaktur di zona euro mengalami kontraksi lebih tajam pada September. Hal ini merupakan terburuk dalam hampir tujuh tahun.

Indeks pembelian manajer (PMI) sektor manufaktur zona euro jatuh ke level terendah 83-bulan di 45,6 pada September, turun dari 47 pada Agustus.

Namun, kenaikan logam mulia itu dibatasi oleh greenback (sebutan untuk mata uang dollar AS) yang lebih kuat.

Baca juga: Awali Pekan, Harga Emas Antam Turun

Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,39 persen menjadi 98,66 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS. Sehingga jika greenback menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 86,2 sen atau 4,83 persen ditutup pada 18,711 dollar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober menguat 11,3 dollar AS atau 1,2 persen, menjadi 953,9 dollar AS per ounce.