Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perjanjian Dagang, Ekspor RI ke Korea Dibidik Tumbuh 20 Persen

Kompas.com - 16/10/2019, 16:21 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan adanya perjanjian perdagangan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partenership Agreement (IK-CEPA), Indonesia bakal bisa meningkatkan ekspor ke Korea hingga 20 persen.

Ini dapat terwujud setelah perjanjian tersebut berlaku awal tahun depan. 

Adapun Enggar hari ini baru saja melakukan penandatanganan penyelesaian substansial IK-CEPA dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung Hee. Penyelesaian perjanjian diharapkan bisa diumumkan Kepala Negara kedua negara November mendatang.

"Tetapi kalau ditanya apakah bisa mencapai penambahannya untuk tahun depan sekitar 20 persen, insya Allah bisa. 20 persen kenaikan dibandingkan tahun lalu bisa, dengan catatan sudan entry into force, diperkirakan awal tahun sudah entry into force," ujar Enggar di ICE BSD, Tangerang, Rabu (16/10/2019).

Enggar mengatakan, beberapa produk impor asal Korea yang bisa mendapatkan tarif bea masuk lebih murah akibat perjanjian dagang adalah barang-barang modal seperti produk baja yang bakal digunakan untuk industri otomotif.

Baca juga: RI Larang Ekspor Nikel, Korea Minat Investasi, China Terpukul

Di sisi lain, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, Indonesia pun juga meminta Korea Selatan membuka pasar untuk Indonesia.

"Ada beberapa produk, ikan misalnya, produk pertanian juga kita dapatkan aksesnya, perikanan, bir Bintang masuk, beberapa produk lah tapi saya enggak bisa terlalu detail," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Secara keseluruhan, dengan adanya perjanjian ini nilai perdagangan secara menyeluruh antara Indonesia dengan Korea Selatan bisa mencapai 30 miliar dollar AS di 2022.

Sementara tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan mencapai 18,62 miliar dollar AS.

Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor dan sumber impor keenam terbesar bagi Indonesia.

Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar 9,54 miliar dollar AS dan total impor Indonesia dari Korea Selatan tercatat sebesar 9,08 miliar dollar AS.

Baca juga: 1 Oktober-31 Desember 2019, Korsel Gratiskan Biaya Visa

Dengan nilai tersebut Indonesia surplus sebesar 460 juta dollar AS. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Korea Selatan adalah batu bara, bijih tembaga, karet alam, kayu lapis, dan timah.

Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Korea Selatan adalah karet sintetis, produk baja lembaran, produk elektronik, dan kain tenun filamen sintetis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com