JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan termasuk banjir yang melanda kawasan Jabodetabek membuat harga sejumlah bahan pangan terdampak.
Salah satunya adalah harga cabai yang melejit naik. Hal ini diakui oleh Agus, salah seorang pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat.
Menurut Agus, apabila musim hujan tiba, maka harga cabai bisa melonjak hingga dia kali lipat.
"Harga bawang naik Rp 5.000 dan cabai paling ngaruh. Kalau (musim) hujan bisa naik dua kali lipat," ujar Agus kepada Kompas.com di Pasar Gondangdia, Kamis (9/1/2020).
Baca juga: Pasca Banjir, Harga Cabai dan Bawang Merah Bakal Meroket?
Dia mengatakan, untuk saat ini harga bawang merah mulai beranjak normal sejak banjir mereda dengan harga berkisar Rp 45.000 per kilogram.
Akan tetapi, untuk segala jenis cabai harganya melambung tinggi. Harga cabai rawit merah masih menyentuh Rp 76.000 per kilogram.
Kemudian, lanjut Agus, harga cabai merah besar mencapai Rp 75.000 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah keriting mencapai Rp 66.000 per kilogram.
Baca juga: Ganggu Distribusi Pangan, Banjir Bakal Pengaruhi Inflasi Januari 2020
Agus mengatakan, selama musim hujan, terutama jika terjadi banjir, maka harga cabai akan tetap mahal.
Pasalnya, cabai cenderung cepat busuk dan kemungkinan stok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur tidak mencukupi.
"Biasanya dia cepat busuk hujan begini, ya enggak bisa dijual," ucapnya.
Namun, Agus mengatakan, untuk bahan pangan lain harganya tak terlalu terpengaruh pada awal tahun 2020 ini.
Baca juga: BI: Cabai Masih Sumbang Inflasi
Dihubungi secara terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, karena banjir di berbagai daerah, beberapa jenis bahan pangan mengalami kenaikan harga, yakni segala jenis cabai dan bawang merah.
"Stok segala jenis cabai dari akhir Desember lalu stoknya mulai berkurang, kemudian bawang merah punya potensi naik lebih tinggi," ucap Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2020).
Ia mengatakan, akibat banjir, beberapa aset pedagang terpaksa harus hilang dan menyebabkan stok berkurang. Selain itu, banjir juga menghalangi akses bahan pangan menuju pasar.
"Untuk itu, (harga) cabai dan bawang diprediksikan akan naik terus," terang Abdullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.