NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagai pengusaha, Donald Trump merupakan Presiden Amerika Serikat (AS) terkaya sepanjang sejarah. Ia memiliki gedung perkantoran, hotel, resor, hingga lapangan golf.
Namun, kekayaan bersihnya kini anjlok hampir 20 persen dari September tahun lalu karena pandemi telah memukul sektor properti di Negeri Paman Sam.
Melansir Forbes, Jumat (18/9/2020), kekayaan Trump turun 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,8 triliun (kurs Rp 14.700 per dollar AS) dalam setahun. Nilai kekayaannya kini sebesar 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 36,7 triliun.
Baca juga: Trump Ancam Hentikan Hubungan Dagang dengan China
Kehilangan sebagian pundi-pundi kekayaannya, membuat Trump saat ini berada di posisi 339 sebagai orang terkaya di AS dari sebelumnya di peringkat ke-64, berdasarkan rilis Forbes 400 tahun 2020.
Virus corona ternyata telah berdampak besar pada Trump, ia kehilangan sebagian popularitasnya karena dinilai lambat mengambil langkah-langkah besar untuk menangani ancaman virus, dan ia pun kehilangan sebagian kekayaannya karena nilai aset-asetnya yang turun.
Nilai gedung perkantoran anjlok, terutama yang berada di kota-kota besar AS, akibat kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Begitu pula dengan hotel, yang anjlok karena minim kunjungan akibat masyarakat memilih untuk bertahan di rumah guna menekan potensi penularan virus.
Baca juga: Trump Teken Tunjangan Pengangguran Rp 5,8 Juta per Minggu
Resor golfnya di Miami, Trump National Doral Miami, diperkirakan kini bernilai 28 juta dollar AS, setelah memperhitungkan hipoteknya, nilai itu telah turun 80 persen dalam satu tahun.
Sumber kekayaan Trump memang sebagian besar berasal pada setengah lusin bangunan di dalam dan sekitar tengah kota Manhattan di Kota New York. Sebagian dari lapangan golf dan kilang anggur yang dimilikinya.
Kendati demikian, ada secercah harapan dari portofolio Trump, yang saat ini memiliki sekitar 350 tempat parkir di Manhattan.