Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resesi, Bakal Berujung Krisis?

Kompas.com - 07/11/2020, 15:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia resmi resesi setelah ekonomi dua kuartal berturut mengalami kontraksi. Pada kuartal III-2020 ekonomi minus 3,49 persen, sementara di kuartal sebelumnya minus 5,32 persen.

Sejumlah pihak pun memperkirakan resesi tahun ini akan berujung ke krisis ekonomi, Namun Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan, resesi tak berarti selalu berujung krisis.

"Jadi resesi itu memang mendahului krisis tapi tidak selamanya resesi itu berujung krisis," ujarnya dalam acara Polemik Trijaya tentang Efek Resesi di Tengah Pandemi, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat

Ia menjelaskan, resesi yang terjadi di kuartal III-2020 ini memang menjadi yang pertama kalinya dialami Indonesia dalam 22 tahun terakhir atau sejak 1998. Tapi kedua periode ini memiliki kondisi yang berbeda.

Pada krisis 1998, fundamental ekonomi nasional memang bobrok, diikuti dengan buruknya kondisi moneter, makroprudensial, hingga kapasitas fiskal yang tidak memadai. Sehingga kala itu ekonomi minus mencapai 13 persen.

Sementara pada tahun ini, moneter dan fiskal Indonesia sama-sama terjaga baik. Bahkan, konsumsi pemerintah mampu menjadi penopang ekonomi kuartal III-2020 dengan tumbuh 9,76 persen, menjadi satu-satunya komponen yang positif.

Oleh sebab itu, kata Fithra, saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan pemulihan. Nampak dari kontraksi yang semakin mengecil, terlebih bila dibandingkan secara kuartalan yakni antara kuartal II-2020 ke kuartal III-2020, ekonomi tumbuh 5,05 persen.

Ia pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan kian bergeliat di tahun depan, seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai terjadi.

"Ini resesi teknis saja, tahun berikutnya akan bouncing lagi secara teknis. Jadi ekonomi balik lagi seperti normal itu cenderung sangat memungkinkan,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan, perekonomian di kuartal III-2020 diharapkan menjadi titik balik dari pemulihan ekonomi. Menurutnya, sejumlah indikator ekonomi juga mengalami perbaikan pada saat ini.

Ia menilai, berbagai upaya dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi sudah berjalan dengan benar atau on track. Oleh sebab itu diharapkan ekonomi kedepannya semakin bergeliat.

"Birokrasi bekerja efisien dan efektif, terbukti dari sisi belanja pemerintah yang tumbuh bagus di kuartal III ini. Dan diharapkan dengan akselerasi yang makin baik di kuartal IV, ini akan jadi prakondisi bagi ekonomi 2021," kata Yustinus.

Baca juga: Lockdown Lagi, Inggris Bakal Kembali Resesi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI Ungkap Alasan Asing Ramai-ramai Cabut dari Indonesia

BEI Ungkap Alasan Asing Ramai-ramai Cabut dari Indonesia

Whats New
Sari Murni Group Hadirkan Momogi dan Criscito dalam Kemasan Besar di Jakarta Fair 2024

Sari Murni Group Hadirkan Momogi dan Criscito dalam Kemasan Besar di Jakarta Fair 2024

Rilis
Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Whats New
Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Work Smart
OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Whats New
Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Whats New
BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com