JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia resmi memasuki zona setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 yang terkontraksi 3,49 persen.
Untuk mengantisipasi kontraksi yang lebih dalam pada kuartal-kuartal selanjutnya, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan-kebijakan fiskal.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan, salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian Indonesia ialah dengan cara menggenjot realisasi investasi.
Baca juga: Ini Penyebab IHSG Melonjak meski Ekonomi RI Resmi Resesi
Pemberian insentif berupa pengurangan tarif pajak penghasilan (PPh) badan secara bertahap menjadi 20 persen pada 2020 diharapkan menarik minat calon investor.
"Kami juga berkomitmen untuk mengesahkan UU Omnibus Cipta Kerja di tengah pandemi, agar iklim investasi membaik dan disaat yang bersamaan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan melindungi pekerja kita dengan adanya jaminan kehilangan pekerjaan misalnya," tururnya dalam Indonesia Economic Forum, Kamis (5/11/2020).
Selain itu, pemerintah sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 disebut masih akan dalam mode ekspansi belanja pemerintah.
Suahasil menjelaskan, pemerintah akan menambah anggaran belanja kesehatan, bantuan ke UMKM dan meningkatkan kesiapan infrastruktur TIK dan digital di Indonesia.
"Konektivitas internet, data, dan gadget akan sangat penting. Itulah mengapa kami mengalokasikan subsidi internet. Peningkatan infrastruktur TIK juga penting untuk meningkatkan total labor productivity Indonesia," ujarnya.
Oleh karenanya, pada tahun depan alokasi anggaran belanja TIK pemerintah akan meningkat dan akan dialokasikan melalui transfer ke daerah dan beberapa kementerian seperti Kemenkominfo untuk koneksi satelit, Kemendikbud untuk subsidi internet pelajar dan lainnya, Kemensos, Kementerian PPN dan Kemenkeu sendiri.
"Kami sedang meng-upgrade sistem core tax agar lebih user friendly dan memberikan kemudahan akses dan kepastian bagi para wajib pajak," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Resesi, Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp 14.380 per Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.