Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Pemerintah Cetak 1 Juta Pengusaha

Kompas.com - 12/05/2022, 20:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan bisa mencetak 1 juta pengusaha di Indonesia hingga pada tahun 2024. Target itu merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Kementerian BUMN bersama Kementerian Koperasi dan UKM pun berkomitmen untuk mendukung tercapainya target 1 juta pengusaha.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan UMKM BUMN Loto Srinatia Ginting mengatakan, pihaknya telah memetakan strategi untuk mendukung penciptaan wirausaha, baik melalui kementerian maupun perusahaan pelat merah.

Pertama, menyediakan pelatihan bagi UMKM agar naik kelas. Loto bilang, saat ini terdapat rumah BUMN di 34 provinsi di Indonesia untuk menyelenggarakan pelatihan.

"Kedua, kita dukung pembiayaan, baik itu dari dana kemitraan yang ada atau pembiayaan yang memang bisa diakses di lembaga keuangan yang disediakan BUMN, baik bank dan non bank, termasuk juga lewat penyaluran KUR (kredit usaha rakyat)," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Pengumuman, LRT Jabodebek Bakal Resmi Beroperasi Desember 2022

Kemudian ketiga, BUMN menjadi offtaker yang siap menyerap produk-produk UMKM. Ia mengatakan, BUMN memiliki platform Pasar Digital Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (PaDi UMKM) untuk penjualan secara online, dan terdapat Sarinah untuk penjualan secara offline.

Keempat, Kementerian BUMN bekerja sama dengan kementerian lain untuk mendukung tempat penyediaan usaha di infrastruktur strategis. Ia bilang, penyediaan infrastruktur ini bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha mapan.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, upaya untuk mendorong pencapaian 1 juta pengusaha, di antaranya dengan mengubah pendekatan ke UMKM melalui pendampingan secara terus-menerus dengan pendekatan inkubasi.

"Jadi bukan lagi pelatihan yang hit and run, tapi harus dierami sampai menetas. Jadi pendekatan harus inkubasi. Ini harus terhubung pembiayaan dan market," kata Teten.

Penciptaan wirausaha ini melalui beberapa tahap, mulai dari masyarakat umum menjadi calon wirausaha, lalu naik tingkat jadi wirausaha pemula, hingga menjadi wirausaha mapan dan memiliki produk dengan kualitas siap ekspor.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Cetak 1 Juta Pengusaha hingga 2024

Adapun untuk wirausaha mapan sendiri, secara definisi adalah wirausaha yang sudah menjalankan usahanya selama 42 bulan.

Teten menambahkan, dengan terciptanya 1 juta pengusaha maka akan meningkatkan perekonomian Indonesia secara signifikan. Kendati demikian, ia mengaku belum memperhitungan berapa besaran perputaran uang dengan penciptaan wirausaha itu.

"Perputaran uang belum kami hitung, tapi kami optimis, sekarang saja UMKM bisa menyediakan lapangan kerja 97 persen, share terhadap PDB, dan ekspornya sudah 15 persen. Nanti kami akan hitung pertumbuhannya," jelas dia.

"Tapi dari baseline itu akan bisa lihat nanti dengan pertambahan 1 juta ini saya kira akan signifikan, paling tidak kualitas lapangan kerjanya yang disediakan UMKM akan semakin baik kalau kita bisa naikkan dari informal dan mikro menjadi wirausaha mapan," tutup Teten.

Baca juga: Buruh Kasih Tenggat Waktu 7 Hari ke Pemerintah Penuhi 4 Tuntutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com