Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paruh Pertama Perdagangan, IHSG Menguat Tipis

Kompas.com - 18/10/2022, 12:09 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/10/2022). Indeks saham nasional bergerak dua arah pada paruh pertama perdagangan.

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.843,82. Kenaikan tersebut terus tergerus, hingga akhirnya IHSG bergerak di zona merah, namun mampu berbalik arah jelang penutupan paruh pertama, dengan penguatan 3,44 poin atau 0,05 persen ke 6.834,56.

Statistik bursa menunjukan 265 saham parkir di zona merah, 239 saham hijau, dan 171 lainnya stagnan. Jumlah transaksi siang ini terpantau mencapai Rp 6,42 triliun dengan volume transaksi mencapai 15,96 miliar saham.

Baca juga: Lanjutkan Penguatan, IHSG Kembali Intip Level 6.900

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, 7 dari 11 indeks sektoral menguat, di mana sektor non siklikal memimpin penguatan, dengan kenaikan sebesar 0,71 persen. Sementara itu, sektor teknologi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni -0.92 persen.

Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) memipin penguatan indeks LQ45, dengan kenaikan sebesar 3,60 persen ke Rp 2.590, diikuti BFI Finance (BFIN) menguat 2,05 persen ke Rp 995, dan Erajaya Swasembada (ERAA) menguat 1,48 persen ke Rp 412.

Di sisi lain, saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menjadi top loser dalam indeks yang sama, dengan koreksi sebesar 2,97 persen ke Rp 1.470, diikuti Wijaya Karya (WIKA) turun 2,72 persen ke Rp 895, dan Sarana Menara Nusantara (TOWR) turun 2,16 persen ke Rp 1.135.

Baca juga: IHSG Masih Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa regional Asia pada siang hari ini terpantau kompak hijau, di mana indeks Nikkei menguat 1,55 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 1,44 persen, Shanghai Komposit naik 0,43 persen, dan Strait Times menguat 0,15 persen.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Whats New
CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

Whats New
Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Whats New
JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com