Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Melonjak Usai China Longgarkan Pembatasan Covid-19

Kompas.com - 12/11/2022, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (11/11/2022) waktu setempat atau Sabtu pagi (waktu Indonesia). Pergerakan harga minyak dunia mengalami kenaikan usai China melonggarkan pembatasan Covid-19.

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,4 persen menjadi 95,95 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,9 persen menjadi 88,94 dollar AS per barrel.

Otoritas kesehatan di China melonggarkan beberapa pembatasan akibat Covid-19 di negara itu. Hal tersebut meningkatkan harapan untuk peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan, sebagai negara importir minyak utama dunia.

Baca juga: Inflasi AS Turun, Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen

Pelonggaran pembatasan tersebut termasuk mempersingkat waktu karantina bagi wisatawan menjadi dua hari, serta mencabut aturan terkait maskapai dilarang terbang jika membawa penumpang yang terinfeksi.

“Langkah kecil pertama menuju pelonggaran peraturan yang diumumkan oleh Pemerintah China pagi ini memungkinkan harga minyak naik lagi, meskipun ini sama sekali tidak menyimpang dari kebijakan ketat nol-Covid negara itu,” kata Commerzbank.

Harga juga naik pada hari Jumat setelah inflasi AS yang diumumkan lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga, serta meningkatkan peluang soft landing untuk negara dengan ekonomi terbesar dunia itu.

Baca juga: Benarkah Minyak Makan Merah Lebih Sehat Dibanding Minyak Goreng Biasa?

Nilai tukar dollar AS yang lebih lemah juga mendukung pergerakan harga minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Sementara itu, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, OPEC+ akan tetap berhati-hati pada produksi minyak,

Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC+ saat ini tengah berhati-hati dengan adanya ketidakpastian dalam ekonomi global menjelang pertemuan berikutnya pada bulan Desember. Bulan lalu, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi yang tajam, dan akan bertemu lagi pada 4 Desember untuk menetapkan kebijakannya.

Namun, kontrak minyak acuan menuju penurunan mingguan karena meningkatnya persediaan minyak AS, dan kekhawatiran yang atas permintaan bahan bakar yang dibatasi di China di tengah peningkatan kasus harian Covid-19. Kasus Covid-19 di China juga melonjak ke level tertinggi sejak penguncian di Shanghai awal tahun ini. Beijing dan Zhengzhou melaporkan rekor kasus harian.

Baca juga: KemenkopUKM: Piloting Minyak Makan Merah Berjalan Sesuai Rencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Kloter Penerbangan Haji 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

60 Kloter Penerbangan Haji "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

Spend Smart
Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Whats New
KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Whats New
Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Whats New
Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Whats New
Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Whats New
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Whats New
CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

Whats New
BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Whats New
Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Whats New
Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Whats New
TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

Whats New
Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com