Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Perkirakan 240.000 Pasien Bakal Berobat di KEK Sanur pada Tahun 2030

Kompas.com - 16/01/2023, 17:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SANUR, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal.

Erick mengatakan, pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, dengan estimasi pasien yang berobat ke KEK Sanur mencapai 240.000 di tahun 2030.

“Dengan demikian, diharapkan pada 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang. Kemudian hingga tahun 2045, juga diharapkan penghematan devisa yang mencapai total Rp 86 triliun,” kata Erick dalam siaran pers, Senin (16/1/2023).

Baca juga: KEK Sanur Diyakini Mampu Serap 43.000 Tenaga Kerja

Erick mengungkapkan, Sanur pada awalnya merupakan kawasan yang dibangun berdasarkan visi pariwisata Presiden pertama RI, Soekarno untuk memajukan Indonesia di panggung turisme internasional.

Saat ini, visi Bung Karno tersebut tengah ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

Erick mengatakan, setelah beroperasi penuh yang dijadwalkan selesai di 2024, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja. Pada 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga 1,28 miliar dollar AS, yang setara dengan Rp 19,6 triliun.

“Total investasi untuk membangun KEK Sanur mencapai Rp 10,2 triliun,” lanjut mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Bakal Pakai KTP, Stafsus Erick Thohir: Pertamina Pasti Bikin Simpel


Erick mengatakan, pembangunan KEK Sanur tersebut dilakukan karena selama ini Indonesia kehilangan hingga Rp 97,5 triliun setiap tahun dari dua juta penduduk Indonesia yang berwisata medis ke Singapura dan Malaysia.

“Selain itu, pengembangan KEK Sanur dilakukan untuk menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada quality tourism, yang bisa meningkatkan length of stay dan spending wisatawan di Bali. Ini punya dampak ekonomi luas bagi masyarakat lokal," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com