H+4 Lebaran, Harga Ayam Tembus Rp 45.000 Per Kilogram

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari ke empat Lebaran (H+4) harga ayam di Pasar Slipi, Jakarta Barat, tembus Rp 45.000 per kilogram.

Marsidah, salah satu pedagang ayam di Pasar Slipi, mengatakan, kenaikan harga ini tidak terprediksi. Sebab menurut dia, biasanya di tahun-tahun sebelumnya, setelah Lebaran harga ayam turun. Namun Lebaran tahun ini malah justru sebaliknya.

"Ayam biasa Rp 40.000, sekarang Rp 45. 000. Padahal tahun kemarin selesai Lebaran turun kan, ini enggak," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/4/2023).

Menurut dia kenaikan harga ayam ini terjadi lantaran stok ayam dari pasar besar yang sedikit akibat dari masih liburnya para peternak ayam untuk merayakan Idul Fitri 2023.

"Yah masih pada Lebaran kan. Barang enggak ada, mereka pada cuti, enggak ada yang ambil dari kandang. Fillet aja ini enggak ada," jelas Marsidah.

Baca juga: Stok Daging Sapi, Daging Ayam, dan Telur Terpantau Aman Jelang Lebaran

Kenaikan harga ayam juga terpantau di Yogyakarta. Harga sempat naik hampir menyentuh Rp 50.000 per kilogram namun saat ini sudah turun di kisaran Rp 45.000 per kilogram.

Sri (62) ibu rumah tangga di Yogyakarta yang juga pemilik warung makan menceritakan, ia membeli daging ayam di Pasar Kranggan Yogyakarta pada H+2 Lebaran seharga Rp 48.000 per kilogram (tanpa kepala, ceker dan hati) untuk keperluan Lebaran.

"Sebelumnya, dua minggu sebelum Lebaran Rp 32.000-Rp 36.000 per kilogram, update di pedagang per kemarin pukul 15.00 WIB (25/4/2023) Rp 45.000 per kg," ujar Sri kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Stok Daging Sapi, Daging Ayam, dan Telur Terpantau Aman Jelang Lebaran

Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga ayam per hari ini turun jika dibandingkan kemarin menjadi Rp 36.400 per kilogram.

Harga ini memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan oleh Badan Pangan nasional (Bapanas) berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.

Dalam baleid itu ditetapkan harga acuan pembelian di tingkat produsen (peternak layer) berada di kisaran Rp 22.000-Rp 24.000 per kilogram. Sedangkan harga acuan penjualan di tingkat konsumen Rp 27.000 per kilogram.