Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Pembagian Dividen DEPO Rp 30,55 Miliar

Kompas.com - 09/06/2023, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Caturkarda Depo BangunanTbk (DEPO) berencana membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp 15,6 miliar dari laba bersih tahun 2022 yang setara dengan Rp 2,3 per saham. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (9/6/2023).

Sebelumnya, DEPO sudah membagikan dividen interim kepada para pemegang saham senilai Rp 30,5 miliar, yang setara dengan Rp 4,5 per saham. Adapun perolehan laba bersih DEPO sepanjang tahun 2022 sejumlah Rp 103,3 miliar.

Adapun para pemegang saham yang berhak atas dividen final tersebut adalah pemegang saham yang Namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 Juni 2023 pada pukul 16:00 WIB.

Baca juga: Emiten Solusi Logistik PSSI Tebar Dividen Rp 261 Miliar dari Laba Bersih Tahun 2022, Cek Jadwalnya

Lebih rincinya, simak jadwal pembagian dividen final DEPO:

  • Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 19 Juni 2023
  • Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 20 Juni 2023
  • Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 21 Juni 2023
  • Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 22 Juni 2023.

“Pembayaran Dividen Final akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 3 Juli 2023,” kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk Kambiyanto Kettin, secara virtual.

Kambiyanto mengungkapkan, di tengah kondisi global yang masih serba tidak menentu, kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,31 persen (yoy). Di sisi lain kenikan inflasi menyebabkan melambatnya permintaan untuk bahan bangunan.

Di sisi lain, pergerakan harga pada sebagian besar bahan bangunan sepanjang tahun 2022, disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku maupun biaya transport yang dialami oleh seluruh industri.

Tahun 2022, DEPO mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 10,43 persen (yoy) dari Rp 2,32 triliun di 2021 menjadi Rp 2,57 triliun di 2022. Meningkatnya penjualan, mendorong kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9 persen (yoy), dari Rp 1,91 triliun di tahun 2021, menjadi Rp 2,08 triliun pada tahun 2022.

Baca juga: Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Sepanjang 2022, perseroan juga membuka 2 gerai toko baru yang terletak di Pondok Gede, Jawa Barat dan Medan, Sumatra Utara. Sepanjang 2022, perseroan mencetak laba bersih hingga Rp 103,36 miliar, melesat 18,6 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2021 yang tercatat Rp 87,14 miliar.

Sementara dari sisi neraca, total aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 1,78 triliun dari Rp 1,69 triliun pada akhir 2021. Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp 609,97 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 575,77 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp 1,17 triliun dari Rp 1,12 triliun pada akhir 2021.

Tahun ini, Kambiyanto menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16 persen dan 9 persen dari realisasi tahun 2022. Dia menilai, sektor properti yang berkorelasi dengan kebutuhan bahan bangunan akan tetap baik dalam kondisi apapun mengingat pembangunan perumahan masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah.

“Kami menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16 persen dan 9 persen dari realisasi tahun 2022. Hal ini optimis tercapai, karena permintaan terhadap bahan bangunan akan tetap ada yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja Perseroan,” kata dia.

Baca juga: PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 Triliun ke Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Kloter Penerbangan Haji 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

60 Kloter Penerbangan Haji "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

Spend Smart
Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Whats New
KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Whats New
Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Whats New
Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Whats New
Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Whats New
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Whats New
CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

Whats New
BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Whats New
Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Whats New
Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Whats New
TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

Whats New
Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com