Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Turun ke Level Terendah 4 Bulan, Berapa Harga Emas Dunia?

Kompas.com - 30/06/2023, 09:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia cenderung stabil pada akhir perdagangan Kamis (29/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, setelah pada penutupan dari sebelumnya turun ke level terendah dalam 4 bulan.

Mengutip CNBC, kini harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level 1.908,4 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,1 persen menjadi sebesar 1.917,90 dollar AS per ons.

Harga emas dunia sempat turun di bawah level psikologis 1.900 dollar AS per ons untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret 2023.

Baca juga: Harga Emas Dunia Merosot ke Level Terendah dalam Empat Bulan

Pelemahan terjadi setelah indeks dollar menguat 0,4 persen, membuat emas batangan menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainya.

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury 10-tahun pun naik, membuatnya menjadi lebih menarik ketimbang emas yang tak memiliki imbal hasil.

Di sisi lain, klaim pengangguran baru di AS turun pada pekan lalu, menjadi yang terendah dalam 20 bulan. Data yang positif itu menunjukkan optimisme pasar tenaga kerja dan mendorong pemulihan ekonomi AS.

"Itu menjadi satu-dua pukulan yang membuat emas menjadi langkah lebih rendah, yang kemudian kebijakan hawkish bank sentral tidak membantu (kenaikan harga emas) sama sekali," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Chicago.

Pasar saat ini memiliki kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa tren kenaikan suku bunga akan kembali berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi yang mulai mereda di AS, ternyata masih berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen. Oleh sebab itu, setelah jeda kenaikan di Juni 2023, The Fed masih memiliki pekerjaan untuk menekan laju inflasi lebih jauh.

Powell mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi hingga akhir tahun dengan masing-masing sebesar 25 basis poin.

Saat ini pasar pun sedang menunggu rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS bulan Mei pada pekan ini, yang merupakan pengukur inflasi bagi The Fed.

Adapun emas memang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Sebab ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Baca juga: Libur Idul Adha, Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com