Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Dorong Masyarakat Kurangi Pakai Motor, Beralih ke Transportasi Umum

Kompas.com - 07/07/2023, 05:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan sepeda motor. Hal ini sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalan, terlebih kebanyakan terjadi pada pengguna motor.

Upaya untuk mengurangi penggunaan motor akan dikampanyekan dalam Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ). Tujuannya untuk mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke aktivitas jalan kaki, bersepeda, ataupun naik kendaraan umum.

Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh mengatakan, sebagian besar kasus kecelakaan di jalan memang disebabkan oleh pengguna motor.


Menurut data Korlantas Polri, pada 2022 angka kecelakaan lalu lintas Indonesia mencapai 131.150, melonjak dari tahun 2021 yang sebanyak 103.645 kecelakaan.

Adapun dari total kecelakaan lalu lintas di 2022, terbanyak terjadi pada sepeda motor dengan porsi mencapai 74,35 persen. Lalu sebesar 13,16 persen kecelakaan angkutan barang.

Baca juga: Kemenhub Akan Perpanjang Rute KA Bandara Adi Soemarmo ke Purworejo dan Yogyakarta

Sisanya sebesar 7,81 persen kecelakaan angkutan orang, 1,58 kecelakaan tidak bermotor, 1,55 persen kecelakaan mobil penumpang, serta 1,55 persen kecelakaan lainnya.

"Secara umum, motor itu memang salah satu penyebab kecelakaan terbesar," ujar Amirullah dalam diskusi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Oleh sebab itu, perlu upaya dari semua stakeholder terkait untuk mengatasi permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia. Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas hingga 80 persen.

Maka melalui kampanye #RethinkMobility dalam Pekan Nasional Keselamatan Jalan yang dimulai 8 Juli 2023 ini, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keselamatan jalan. Salah satunya, meningkatkan minat untuk beralih ke transportasi umum.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Impor KRL Baru Tidak Berdampak ke Pemberian Subsidi Tarif

 


Terlebih, kata Amirullah, berbagai moda transportasi umum khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, sudah cukup mampu menjadi alternatif yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Mulai dari tersedianya transportasi umum yang terintegrasi hingga trotoar lebar yang memprioritaskan pejalan kaki. Sarana dan prasarana kota juga terus dibenahi untuk mendukung penggunaan transporstasi umum.

"Kami harap para pengguna kendaraan ini sebisa mungkin beralih ke kendaraan yang lebih aman," kata dia.

Baca juga: Ada Kereta Cepat, Kemenhub Pastikan KA Argo Parahyangan Tetap Beroperasi

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com