JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis fintech lending milik Axiata, Boost telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 3 triliun di Indonesia sampai 2023.
Secara kumulatif sejak berdiri pada 2017 sampai 2023, Boost telah menyalurkan Rp 9 triliun di Malaysia dan Indonesia.
CEO Boost Indonesia Stefanus Warsito mengatakan, Boost akan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Boost menawarkan pembiayaan dengan fokus pada pinjaman peer-to-peer (P2P) lending yang produktif.
"Saat ini, kami bermitra dengan pelaku ekosistem untuk melihat bagaimana dapat mengubah model fintech lending yang menjadi solusi dan produk usaha yang bernilai bagi UMKM,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Asosiasi Fintech Lending Sebut Segmentasi UMKM Penting untuk Pemerataan Pembiayaan
Ia menambahkan, 40 persen nasabah Boost di Malaysia dan Indonesia belum pernah menerima kredit dari penyedia jasa keuangan sebelumnya.
Sebagai gambaran, Boost telah menyalurkan pembiayaan di Indonesia sekitar 40 persen dari total penyaluran yang mencapai Rp 9 miliar.
Sementara itu, tingkat pengajuan pinjaman kembali (repeat rate) mencapai 90 persen pada pembiayaan mikro jangka pendek untuk Malaysia dan Indonesia.
Hingga saat ini, Boost telah mencatatkan peningkatan secara tahunan sebanyak lebih dari 13 persen dalam total penyaluran pinjaman.
Boost juga mencatat pertumbuhan 24 persen dalam catatan pinjamannya. Sedangkan, pencairan pinjaman rata-rata per bulan Rp 208 miliar.
Baca juga: Diminati, Fintech P2P Lending Syariah Tumbuh Positif di RI
Sementara itu, Group CEO Boost Sheyantha Abeykoon mengungkapkan, visi dari Boost adalah mendukung pada peminjam atau merchant untuk dapat mencapai tujuan keuangan melalui jalur digital.
Di Indonesia, Boost menawarkan dua layanan pembiayaan melalui P2P lending, yaitu invoice financing dan supply chain financing.
Peminjam dapat mengajukan pembiayaan hingga Rp 2 miliar dalam waktu 3 bulan.
"Layanan ini memungkinkan UMKM memeroleh pembiayaan untuk kegiatan usaha, memperluas toko, membayar gaji karyawan," ujar dia.
Baca juga: Pengamat Beberkan Risiko Jika Fintech Lending Pilih Tutup Kredit Macet dengan Peningkatan Omzet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.