Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Layanan Terminal Peti Kemas, Pelindo Buat Pengguna Jasa Hemat 30 Persen

Kompas.com - 30/10/2023, 19:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melakukan sejumlah upaya transformasi untuk meningkatkan layanan terminal peti kemas bagi para pengguna jasa.

Berkat transformasi tersebut, sejumlah pengguna jasa merasakan dampak positif. Salah satunya perusahaan pelayaran PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang mampu menghemat biaya operasional hingga 30 persen saat kapal bertambat di Terminal Peti Kemas (TPK) Jayapura-Papua.

Branch Manager SPIL Cabang Jayapura Slamet Sampurno mengungkapkan, salah satu penghematan diperoleh dari biaya pendukung operasional, seperti logistik dan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin pembangkit kapal.

Selain itu, biaya tambat yang tadinya dihitung 2-3 etmal kini hanya 0,5-1 etmal. Ia mengungkapkan, penghematan itu terjadi karena kegiatan bongkar muat peti kemas di TPK Jayapura semakin cepat lantaran transformasi yang dilakukan oleh SPTP.

Baca juga: Kepemimpinan dalam Transformasi Olahraga Nasional

“Setelah pengoperasian TPK Jayapura oleh SPTP, kegiatan bongkar muat semakin cepat. Sekarang rata-rata untuk bongkar muat 500 boks peti kemas butuh waktu 11 jam. Kalau dulu biasanya butuh waktu hingga 30 jam,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Slamet menyebut percepatan bongkar muat terjadi karena layanan TPK Jayapura yang lebih baik. Ini terjadi akibat penerapan operasional berbasis planning and control.

Menurutnya, kegiatan bongkar muat dan penataan peti kemas di lapangan penumpukan telah terencana dengan baik. Termasuk juga respons petugas saat ada kendala alat saat kegiatan bongkar muat sedang berlangsung.

Baca juga: Waktu Bongkar Muat Diklaim Semakin Cepat, tapi Biaya Logistik Masih Mahal

Selain itu, keberadaan Integrated Billing System (IBS) yang menjadikan layanan terminal dapat diakses secara daring juga sangat membantu para pengguna jasa.

Dengan adanya IBS, Slamet dapat memantau produktivitas kegiatan bongkar muat yang sedang dilakukan di dalam terminal.

“Pembayaran tagihan jasa terminal juga dilakukan melalui IBS, kami tidak perlu lagi antre untuk membayar biaya tersebut di loket TPK Jayapura,” ucapnya.

Kemudahan pengurusan dokumen dan proses pengambilan barang

Sementara itu, Direktur PT Serakoy Raya Ernest Montolalu selaku pelaku usaha Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) atau forwarding menyebut layanan pengurusan dokumen dilakukan secara daring dan proses pengambilan barang semakin mudah, cepat, dan tersistem dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Sistem CAT dalam Seleksi CPNS 2023?

Hal tersebut, kata dia, karena ada sistem IBS yang menampilkan informasi kepada pengguna jasa tentang jadwal kedatangan kapal, bahkan informasi posisi barang.

“Jujur saja, dulu layanan di TPK Jayapura sangat parah, pengurusan dokumen lama, antre sampai berhari-hari, menyita waktu dan biaya operasional jadi membengkak. Begitu juga pengaturan/penataan kontainer tidak teratur seperti saat itu, sehingga sopir kalau mau ambil barang harus mencari dulu barangnya,” imbuh Ernest.

Senada dengan Ernest, Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Sorong Slamet Riyanto mengaku layanan TPK Sorong semakin baik.

Sebelumnya, kata dia, kunjungan kapal Tanto ke TPK Sorong hanya tiga kapal per bulan, saat ini rata-rata menjadi lima kapal per bulan. Kecepatan bongkar muat itu diakui membuat  penghematan biaya operasional.

Baca juga: Saat Matra Udara dan Laut Mulai Persiapkan Operasional “Drone” Militer...

Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com