Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Turunkan Emisi Karbon, Kementan Dorong Perkebunan Berkelanjutan

Kompas.com - 18/11/2023, 14:13 WIB
Aditya Mulyawan

Penulis

KOMPAS.com – Demi menghadapi perubahan iklim yang berdampak signifikan terhadap produksi dan produktivitas tanaman perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencari solusi tepat guna. Salah satunya, mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah meminta seluruh jajarannya agar sigap menurunkan emisi GRK dengan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan mitigasi dan adaptasi yang diperlukan.

Sejalan dengan arahan tersebut, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, perlu ada strategi pembangunan rendah karbon untuk mewujudkan pembangunan perkebunan yang berkelanjutan.

“Implementasi kebijakan yang mendukung praktik-praktik pertanian berkelanjutan perlu diterapkan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Andi Nur, diperlukan kolaborasi antara pemangku kepentingan agar seluruh pihak dapat berpartisipasi dalam mengurangi emisi GRK.

Lokakarya Nilai Ekonomi Karbo di Jambi, Rabu (11/8/2023) hingga Jumat (11/10/2023)Dok. Kementan Lokakarya Nilai Ekonomi Karbo di Jambi, Rabu (11/8/2023) hingga Jumat (11/10/2023)

Dengan begitu, target nasional (NDC) sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan hingga 41 persen dengan dukungan internasional dapat tercapai dibandingkan dengan skenario baseline emisi GRK tanpa kebijakan mitigasi dari 2010 hingga 2030.

Adapun upaya penurunan emisi GRK harus selaras dengan penyelenggaraan nilai ekonomi karbon sehingga tercatat penurunan emisi karbon.

“Pencatatan nilai ekonomi karbon menjadi integritas usaha yang telah dilakukan oleh Indonesia. Selain itu, dengan mengatur nilai ekonomi karbon, pemerintah juga dapat mengawasi dan mengelola emisi GRK dari berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian,” imbuh Andi Nur.

Ia menambahkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target NDC adalah melalui penyelenggaraan mitigasi, adaptasi perubahan iklim, dan nilai ekonomi karbon (NEK).

Seluruh upaya tersebut, lanjutnya, perlu dilaksanakan secara akurat, konsisten, transparan, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

”Lima sektor yang menjadi target pengurangan emisi karbon GRK 2030 (NDC) meliputi forestry and other land uses (FOLU), energi, limbah, industrial process and production use (IPPU), dan pertanian,” jelasnya.

Andi Nur juga meminta pemerintah daerah berperan aktif dan berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat, pemangku kepentingan, dan pelaku usaha dalam implementasi penurunan emisi karbon.

“Saya harap agar seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi terkait sehingga menghasilkan kontribusi nyata terhadap percepatan pembangunan nasional bebas emisi karbon,” harap Andi Nur.

Lokakarya Nilai Ekonomi Karbo di Jambi, Rabu (8/11/2023) hingga Jumat (10/11/2023)Dok. Kementan Lokakarya Nilai Ekonomi Karbo di Jambi, Rabu (8/11/2023) hingga Jumat (10/11/2023)

Perlu diketahui, Direktorat Jenderal Perkebunan melaksanakan kerja sama Biocarbon Fund Initiative for Sustainable Forest Landscape (BioCF-ISFL) 2023.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak perubahan iklim di sektor perkebunan, mencapai pengurangan emisi GRK, dan mendukung upaya pelestarian hutan dan lingkungan di wilayah tersebut.

Rencana tindak lanjut kegiatan BioCF-ISFL 2024 meliputi pembuatan demplot terkait NEK. Harapannya, upaya ini dapat meningkatkan pemahaman instansi terkait dan pemangku kepentingan mengenai nilai ekonomi karbon pada subsektor perkebunan serta pembentukan satgas untuk melakukan pengawalan dan monitoring evaluasi (monev)

Kemudian, menciptakan sinergi dan kolaborasi dengan instansi ataupun pemangku kepentingan terkait sehingga nilai ekonomi karbon memberikan dampak bagi pembangunan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com