Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Dekarbonisasi, BUMI Resources Berencana Ekspansi ke Industri Hilir Batu Bara

Kompas.com - 17/01/2024, 19:40 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan ekspansi ke industri hilir batu bara, guna mendukung target pemerintah untuk dekarbonisasi Indonesia.

Rencana ini terungkap dalam paparan publik perseroan pada 6 Desember 2023 lalu.

Dileep Srivastava, Director, and Corporate Secretary BUMI mengatakan, agenda ekspansi ini juga merupakan bagian dari persyaratan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUPK) di kedua anak usaha BUMI, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin).

"Perusahaan sangat terbuka untuk menjajaki kemitraan strategis dalam rangka efisisensi dan efektifitas untuk membiayai proyek hilirisasi ini,” ungkap Dileep melalui keterangan pers, Rabu (17/1/2024).

"Kami juga berusaha mencari teknologi terkini, pembeli potensial, pendanaan yang mendukung ESG, keuntungan dan kebijakan yang mendukung perusahaan untuk mendapatkan insentif menarik dari pemerintah demi terciptanya energi yang berkelanjutan," tambah Dileep.

Baca juga: Tahun Ini Tertekan, Bagaimana Prospek Harga Batu Bara Tahun 2024?

Untuk mendukung agenda anyarnya ini, BUMI mengaku memiliki dana belanja modal (capital expediture/capex) pada 2024 sebesar 40 juta dollar AS hingga 80 juta dollar AS.

Menurut Director/CFO BUMI Andrew Beckham, saat ini BUMI masih memiliki cadangan dan sumber batu bara yang sangat banyak di KPC dan Arutmin, sehingga dana capex 2024 bisa sampai sebesar itu.

Sementara, volume produksi batu bara tahun 2024 mencapai 80 juta ton, namun hingga saat ini BUMI belum melakukan finalisasi untuk target kinerja pada tahun ini.

Baca juga: Kurangi Emisi di Tambang Batu Bara, Anak Usaha UNTR Bangun PLTS Off-Grid

Produksi batu bara BUMI

BUMI memandang bahwa harga batu bara masih dapat mencapai peningkatan di tahun 2024, seiring situasi ketidakpastian geopolitik dunia. Serta, musim dingin yang berdampak terhadap tingginya permintaan batu bara untuk energi listrik.

Berkat kondisi cuaca yang sangat mendukung di wilayah tambang, hingga akhir September 2023, BUMI mencatat total produksi sebesar 56,2 juta ton. Angka tersebut meningkat 5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 53,7 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com